Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melaporkan bahwa 32 korban masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit pasca ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada hari Jumat (7 November).
“Hingga Senin siang, ada 32 korban yang masih dirawat,” kata Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Budi Hermanto.
Menurut Hermanto, 32 korban tersebut terdiri dari 13 pasien di RSIJ Cempaka Putih, 17 di Rumah Sakit YARSI, satu di Rumah Sakit Pertamina Jaya, dan satu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Selain pemulihan secara medis, Hermanto mengatakan polisi juga memberikan bantuan psikologis kepada korban.
“Kami menangani tidak hanya luka fisik, tapi juga trauma psikologis mereka,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa setelah penyelidikan TKP selesai, petugas kepolisian dan warga bersama-sama membersihkan area sekolah.
“Kapolri dan Kapolda Metro Jaya telah menargetkan aktivitas sekolah dapat berjalan kembali minggu ini,” catatnya.
Hermanto juga menjelaskan bahwa pelaku yang diduga melakukan ledakan itu bukan anti-agama dan tidak memiliki hubungan dengan organisasi atau kelompok mana pun. Ketika ditanya tentang motifnya, dia mengatakan bahwa hal itu masih dalam penyelidikan.
“Diduga bahwa kurangnya perhatian keluarga berkontribusi pada kejadian ini. Ini adalah akumulasi faktor — dari rumah, keluarga, dan lingkungan sekitar — dan kita harus mendekatinya dengan empati,” jelasnya.
Ledakan terjadi pada hari Jumat, 7 November, di masjid SMA Negeri 72 Jakarta, yang melukai puluhan siswa.
Saksi mata mengatakan ledakan terjadi saat siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat. Ledakan pertama dilaporkan terjadi selama khotbah, diikuti oleh ledakan kedua dari arah lain.
Kejadian ini mengakibatkan berbagai luka, termasuk luka bakar dan luka akibat pecahan, serta menimbulkan kepanikan di kalangan siswa, staf, dan warga sekitar.
Berita terkait: Prabowo pertimbangkan batasi game online setelah ledakan di sekolah Jakarta
Berita terkait: Pemerintah pastikan keamanan dan pemulihan untuk korban ledakan sekolah di Jakarta
Berita terkait: Pemerintah RI bantu korban ledakan SMAN 72 dengan pemulihan trauma
*Translator: Ilham Kausar, Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025*