Magetan (ANTARA) – TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan latihan Defensive Surface Attack Training (DSAT) di Lanud Iswahjudi untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara negara.
Latihan ini, yang merupakan bagian dari Mission Oriented Training (MOT) 2025, berlangsung mulai 25 Oktober hingga 6 November, kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Muchtadi Anjar Legowo di Magetan, Jawa Timur.
“DSAT adalah latihan tempur udara yang fokus untuk menyerang target di darat sambil bertahan dari ancaman musuh,” jelasnya dalam pernyataan yang dikutip ANTARA pada Minggu.
Latihan ini melibatkan 12 sorti, termasuk pesawat F-16 Fighting Falcon dari Skadron 3 dan 14, jet Golden Eagle T-50i dari Skadron 15, dan pesawat Sukhoi Su-27/30 dari Skadron 11 yang bermarkas di Makassar.
Latihan mensimulasikan misi tempur udara terpadu, yang meliputi manuver taktis, serangan udara ke darat, dan pencegat-an berkecepatan tinggi di ruang udara latihan Iswahjudi.
“Semua penerbangan dilaksanakan sesuai prosedur operasi standar tanpa ada kendala teknis atau keselamatan,” kata Legowo.
Dia menambahkan bahwa latihan ini merupakan bagian dari upaya TNI AU untuk terus meningkatkan profesionalisme personel dan kesiapan operasional, dengan memprioritaskan keselamatan penerbangan dan efektivitas misi sesuai doktrin pertahanan udara nasional.
Fase MOT 2025 secara resmi dibuka oleh Marsekal Pertama TNI Minggit Tribowo, Komandan Komando Operasi Udara Nasional, pada 25 Oktober lalu.
Latihan dilaksanakan baik pada siang maupun malam hari untuk mencakup spektrum penuh operasi udara, semakin memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia.
Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
*Penerjemah: LR Stevani, Rahmad Nasution
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025*