Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) sedang melakukan latihan bersama mitigasi bencana di Lebak, Banten, dari tanggal 27 sampai 31 Oktober.
“Kami memperkuat kerja sama pertahanan kemanusiaan melalui latihan gabungan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kawasan Indo-Pasifik,” kata Brigadir Jenderal Edi Saputra, Komandan Resor Militer 064/Maulana Yusuf, pada hari Rabu.
Latihan ini merupakan upaya peningkatan kapasitas yang bertujuan untuk memperbaiki interoperabilitas dan koordinasi antara kedua militer. Latihan ini menampilkan simulasi mitigasi bencana di mana prajurit Indonesia dan Australia beroperasi di bawah satu struktur komando terpadu untuk meningkatkan kemampuan misi kemanusiaan mereka.
Saputra menekankan bahwa latihan ini juga merefleksikan upaya berkelanjutan TNI untuk menjadi institusi militer yang profesional, responsif, terintegrasi, modern, dan adaptif, yang menjaga kepentingan nasional sekaligus berkontribusi pada pembangunan perdamaian global.
Selain keterampilan teknis, latihan Bhakti Kanyini Ausindo juga bertujuan untuk menumbuhkan empati, saling menghargai, dan kepercayaan di antara personel dari kedua negara.
“Pelatihan ini menunjukkan kesiapan TNI untuk melayani masyarakat, menjunjung tinggi kemanusiaan, dan berkontribusi untuk dunia yang lebih baik. Indonesia dan Australia berdiri berdampingan sebagai teman, bekerja sama menuju wilayah yang lebih tangguh dan damai,” ujarnya.
Latihan bersama ini juga melibatkan ahli militer dari Amerika Serikat dan Timor Leste, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Latihan ini mengikuti kesepakatan untuk memperluas kerja sama pertahanan Indonesia-Australia dalam operasi militer selain perang, berdasarkan pertemuan terkini antara Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala ADF Laksamana David Johnston di Jakarta.