Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan Indonesia mendesak koordinasi yang lebih ketat dan pelaporan terintegrasi untuk memastikan respons yang lebih cepat terhadap kasus keracunan makanan yang dikaitkan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa semua laporan keracunan harus disampaikan melalui hotline Kemenkes di 119 atau +62 877-7759-1097 untuk mendapatkan tanggapan secara real-time.
Dia menyebutkan laporan terbaru yang diterima pada 4 Oktober melalui hotline, yang melibatkan kejadian di Soe, Nusa Tenggara Timur, dan Jakarta.
“Dalam kedua kasus tersebut, tidak ada korban jiwa. Anak-anak sudah mendapatkan perawatan,” kata Budi kepada wartawan pada hari Senin.
Sebelumnya, kasus keracunan terkait MBG sering kali muncul lebih dulu di media sosial, yang menunda respons resmi. Kini, laporan sudah diintegrasikan dengan dinas kesehatan setempat untuk memungkinkan verifikasi dan tindakan yang lebih cepat, ujarnya.
“Jika ada kasus dilaporkan secara online, kami bisa segera memeriksanya dengan data yang dikirimkan oleh dinas kesehatan,” tambahnya.
Berita terkait: Presiden Prabowo perintahkan peningkatan tindakan kebersihan di dapur MBG
Budi menekankan pentingnya peran dinas kesehatan daerah dalam mendukung perbaikan yang dipimpin oleh Badan Gizi Nasional (BGN), yang masih mengembangkan infrastruktur regionalnya.
“BGN akan mengaudit unit pemenuhan gizi (SPPG) yang terdampak bersama dinas kesehatan untuk memperkuat prosedur dan tata kelola,” jelasnya.
Hingga hari Senin, 130 SPPG telah memperoleh Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), menurut menteri.
Pemerintah juga telah mengencangkan standar keamanan untuk dapur MBG, dengan mensyaratkan SLHS, sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan kepatuhan halal untuk mencegah kejadian keracunan massal.
Dinas kesehatan daerah sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi-sertifikasi tersebut, sementara koordinasi antara Kemenkes, Kementerian Dalam Negeri, BGN, pemerintah daerah, dan Kementerian Pendidikan telah diperkuat.
Antara Januari dan September 2025, BGN mencatat 70 insiden keracunan yang mempengaruhi 5.914 penerima manfaat program.
Otoritas menyatakan sedang mengejar beberapa langkah pencegahan, termasuk penegakan sertifikasi yang lebih ketat, pelaporan kasus secara rutin, dan regulasi baru untuk meningkatkan keamanan pangan dan tata kelola program.
Berita terkait: BGN latih 1.800 penangan makanan untuk tingkatkan keamanan program makan gratis
Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025