Lakon Indonesia Pamerkan Wastra Nusantara di Premiere Classe Paris, Diperkuat oleh PINTU Incubator untuk Industri Mode Indonesia–Prancis

Rabu, 26 November 2025 – 14:37 WIB

Paris, VIVA – Lakon Indonesia lagi-lagi tunjukkan komitmennya untuk bawa mode Indonesia, khususnya wastra nusantara, ke kancah internasional. Lewat inisiatif globalnya, PINTU Incubator, merek ini perkenalkan koleksi kolaboratif di Premiere Classe Paris–sebuah pameran fashion bergengsi yang jadi acuan tren aksesori dan ready-to-wear dunia.

Baca Juga:
Bakal Ngetrend di 2025, Kain Tenun Bertransformasi dari Gaya Formal ke Kasual

Tahun ini, partisipasi PINTU enggak cuma sebagai peserta, tapi juga jadi jembatan budaya yang menghadirkan dialog kreatif antara Indonesia dan Prancis.

Platform Fashion Lintas Negara yang Makin Matang

Baca Juga:
IN2MF 2024 Jadi Wadah Kolaborasi Fesyen Tanah Air Buat Dobrak Pasar Dunia

PINTU Incubator adalah program kolaborasi yang diinisiasi Lakon Indonesia bareng JF3 Fashion Festival serta Kedutaan Besar Prancis lewat Institut Français d’Indonesie. Program ini dibuat untuk buka akses industri bagi talenta Indonesia, mulai dari pendampingan, mentoring, sampai eksposur global. Dengan pendekatan ini, PINTU menempatkan wastra Indonesia sebagai elemen yang relevan dalam konteks mode masa kini.

“PINTU Incubator lahir dari keyakinan bahwa warisan budaya Indonesia enggak cuma harus dilestarikan, tapi juga dikasih ruang untuk bertransformasi dan bersaing di tingkat internasional. Premiere Classe ngasih kami kesempatan untuk tunjukkin bahwa karya dari Indonesia punya kualitas eksekusi, relevansi pasar, dan daya saing global,” kata Thresia Mareta, Founder Lakon Indonesia & Co-initiator PINTU Incubator, dalam pernyataannya, dikutip Rabu 26 November 2025.

Baca Juga:
Minta Anak Muda Pakai Batik, Sandiaga Uno: Kita Menjaga Kearifan Lokal

Kolaborasi Desainer Prancis–Perajin Indonesia Ditampilkan di Paris

Untuk edisi tahun ini, PINTU bawa hasil Residency Program, yaitu kolaborasi langsung antara desainer internasional dengan perajin lokal Nusantara.

  • Priscille Berthaud (École Duperré Paris) bekerja sama dengan para penenun di Lombok, menghasilkan siluet anggun dengan pendekatan struktural yang tetap pegang karakter asli tenun.
  • Kozue Sullerot dari Enamoma (École Nationale de Mode et Matière – PSL Paris) berkolaborasi dengan pembatik Tegal, mengembangkan motif segar yang tetap berpijak pada tradisi.

    Kedua proyek ini menghadirkan koleksi kapsul yang udah berada di tahap siap jual—bukan cuma hasil riset atau prototipe aja.

    Brand Lokal Terpilih Tembus Paris

    Selain koleksi Residency, PINTU juga bawa dua brand lokal terpilih: Denim It Up dan Lil Public. Keduanya udah menjalani proses pengembangan selama tujuh bulan lewat program PINTU, termasuk mentoring bisnis sampai penyesuaian desain agar siap bersaing di pasar global. Dukungan dari Kemenparekraf RI dan Disparekraf Jakarta makin memperkuat posisi Indonesia di dunia mode internasional tahun ini.

    Halaman Selanjutnya
    Mentor dari Institusi Mode Terkemuka Prancis

MEMBACA  Rafflesia Hasseltii Ditemukan Lagi di Hutan Sumbar Setelah 13 Tahun Menghilang