Bandarlampung (ANTARA) – Kepala Badan Karantina Lampung, Donni Muksydayan, mengumumkan bahwa Laboratorium Karantina Pertanian Lampung telah lulus uji kemahiran global Asia-Pasifik yang diselenggarakan oleh CSIRO-ACDP.
“Ini merupakan prestasi penting bagi Karantina Lampung, karena telah lalui uji kemahiran global selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya dalam pernyataan yang diterima di Bandarlampung, Kamis.
Menurut dia, pencapaian ini menegaskan laboratorium karantina hewan Lampung sebagai laboratorium berstandar tinggi yang diakui secara internasional.
“Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi Laboratorium Karantina, tapi juga bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dan diakui kualitas diagnostik hewannya di tingkat Asia-Pasifik,” katanya.
Muksydayan menjelaskan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa semua data yang dihasilkan laboratorium karantina hewan telah melalui proses pengujian yang akurat, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar SNI ISO/IEC 17205.
“Laboratorium mampu menghasilkan data yang tidak hanya memenuhi standar, tapi juga diakui dan sejalan dengan laboratorium internasional,” ucapnya.
“Melalui rekam jejak prestasi yang konsisten, laboratorium karantina harus menjadi mitra strategis dan referensi bagi layanan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan,” tambahnya.
Ia yakin laboratorium ini tidak hanya akan menetapkan standar kualitas global untuk sistem karantina Indonesia, tetapi juga akan mampu bersaing di kancah internasional.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan laboratorium, memastikan setiap hasil uji memenuhi standar internasional, dan mendukung ketahanan kesehatan hewan nasional,” tegasnya.
CSIRO-ACDP, atau Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization – Australian Centre for Disease Preparedness, adalah salah satu organisasi penelitian ilmiah multidisiplin terbesar di dunia.
Berita terkait: Karantina Indonesia hancurkan udang terkontaminasi Cs-137 demi keamanan
Berita terkait: Badan Karantina periksa peluncuran All Indonesia di Soekarno-Hatta
Penerjemah: Dian Hadiyatna, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025