Laba Bank Mandiri Tembus Rp 37,3 Triliun di Kuartal III-2025, Ini Sumber Pendapatannya

Senin, 27 Oktober 2025 – 18:08 WIB

Jakarta, VIVA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sampai kuartal III-2025 sebesar Rp37,3 triliun. Laba ini didapat dari pendapatan operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) yang tercatat diangka Rp61,9 triliun.

Baca Juga :


Terserap Penuh, Purbaya Sebut Bank Mandiri Ajukan Tambahan Suntikan Dana

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menjelaskan, pendapatan bunga bersih tumbuh 4,90 persen year on year (yoy) menjadi Rp78,3 triliun. Sementara itu pendapatan non-bunga naik 7,97 persen yoy mencapai Rp33,2 triliun. Secara total, pendapatan keseluruhan tumbuh 4,79 persen yoy atau menjadi Rp112 triliun.

“Secara keseluruhan kinerja Bank Mandiri tetap bagus di triwulan III 2025. Hal ini didorong oleh pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Novita dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025 di Jakarta, Senin.

Baca Juga :


BNI Cetak Laba Bersih Rp 15,12 Triliun Kuartal III-2025, Kredit Tumbuh 10,5 Persen

Dia menjabarkan, sampai akhir September 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri juga meningkat menjadi Rp2.563 triliun, naik 10,3 persen yoy. Kredit konsolidasi mencapai Rp1.764,32 triliun, tumbuh 11 persen yoy. Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tercatat diangka 7,70 persen yoy, menurut data Bank Indonesia.

Novita mengatakan bahwa penyaluran kredit, baik wholesale dan retail, menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Kredit wholesale naik 14,7 persen yoy jadi Rp982 triliun dan kredit retail tumbuh 4,58 persen yoy menjadi Rp403 triliun.

Baca Juga :


Kuartal III-2025, BTN Cetak Laba Bersih 2,3 Triliun

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.

Pertumbuhan kredit yang kuat ini dibarengi dengan manajemen risiko yang baik. Di akhir September 2025, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross secara bank only tercatat 1,03 persen, dengan rasio pencadangan atau coverage ratio tetap bagus di level 271 persen.

MEMBACA  Mencari Pasangan untuk Naturalisasi? Malam Ini bersama Aiman Witjaksono, Tommy Welly, Effendi Gazali, Andy Yentriyani, dan Pembicara Lainnya, Langsung di iNews.

Dukungan dari pencadangan yang kuat dan disiplin manajemen risiko juga menjaga cost of credit (CoC) secara bank only tetap di level yang baik yaitu 0,51 persen pada September 2025. Sementara itu, dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 13 persen yoy menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir kuartal III 2025.

Lebih lanjut menurut dia, komposisi dana murah (current account savings account/CASA) tetap dominan di 69,3 persen, menunjukkan keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.

Pertumbuhan DPK yang bagus ini didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui super app Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri.

Halaman Selanjutnya

Likuiditas Bank Mandiri tercatat kuat, dengan loan to deposit ratio (LDR) yang mencapai 92,6 persen pada September 2025. Level LDR ini memperlihatkan posisi yang bagus dan optimal, yang berarti Bank punya ruang yang cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit dan pembiayaan secara berkelanjutan.