Kunjungan Wakil Menteri Haji Saudi: Ketua PPIH 2025 Sebut Bukti Kepercayaan bagi Penyelenggaraan Haji Indonesia

Minggu, 29 Juni 2025 – 23:33 WIB

Makkah, VIVA – Kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Abdul Fattah Mashat, ke kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah jadi momen spesial bagi penyelenggaraan haji Indonesia.

Baca Juga:
Irjen Kemenag: Kunjungan dan Apresiasi Wamenhaj Saudi Bukti Penyelenggaraan Haji 1446 H Berjalan Sukses

Ketua Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, bilang kunjungan ini bentuk kepercayaan dan penghargaan untuk misi haji Indonesia.

Wamenhaj dan Umrah Saudi Abdul Fattah Mashat Bertemu dengan PPIH Arab Saudi 2025

Baca Juga:
Wamenhaj Saudi Kunjungi Kantor Haji Indonesia di Makkah: Beri Catatan, Tapi Tak Sampai Nodai Kesuksesan Haji 2025

“Ini pertama kalinya pejabat tinggi Kementerian Haji datang ke kantor misi Indonesia di Makkah. Ini bukti perhatian dan kepercayaan besar untuk Misi Haji Indonesia, yang terbesar di dunia,” kata Muchlis usai terima Wamenhaj di Daker Makkah, Sabtu, 28 Juni 2025.

Wamenhaj Saudi datang bersama Asisten Deputi Operasional Haji Dr. Eyad Rahbini dan Koordinator Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami. Mereka disambut Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Ali Mahzumi, serta para kepala bidang.

Baca Juga:
Update Haji 2025: 296 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air

Muchlis apresiasi keberhasilan Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M. Ia sebut ini berkat peran Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman yang berkomitmen layani tamu Allah.

“Keberhasilan ini hasil kerjasama bagus antara kedua pemerintah, terutama Kementerian Haji Saudi dan Kemenag RI,” jelasnya.

Muchlis juga soroti skema baru layanan haji berbasis syarikah yang mulai dipakai tahun ini. Meski ada tantangan integrasi data, semua bisa diatasi berkat dukungan Kementerian Haji Saudi.

MEMBACA  Webull Indonesia Kolab hadirkan Pusat Reksa Dana

PPIH Indonesia sudah tindaklanjuti catatan dari Dubes Saudi di Jakarta, seperti input data jemaah dalam program isti’dād musbaq dan kesiapan kesehatan. Penyesuaian dilakukan sejak awal kedatangan jemaah.

Menurut Muchlis, layanan berbasis syarikah berjalan cukup baik. Indonesia berkomitmen jadikan ini pelajaran untuk sistem haji lebih modern.

“Kunjungan ini bukan cuma sejarah, tapi juga penguatan kerjasama untuk layani tamu Allah,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah kedua negara, khususnya Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia,” jelasnya.