Kunci Produktivitas untuk Tingkatkan Daya Saing Industri Indonesia: Pemerintah

Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan bahwa peningkatan produktivitas adalah kunci untuk memperkuat daya saing industri Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa dalam enam hingga tujuh tahun terakhir, produktivitas tenaga kerja nasional masih sekitar 10 persen lebih rendah dari rata-rata ASEAN.

Berbicara pada acara pembukaan Pekan Peningkatan Produktivitas di Jakarta pada Senin, Yassierli menyebutkan rata-rata produktivitas tenaga kerja di negara-negara ASEAN berada di sekitar US$30.200 per pekerja. Sementara itu, angka untuk Indonesia adalah sekitar US$28.600.

Dia menekankan perlunya terobosan untuk menutup kesenjangan ini dan membantu Indonesia bersaing dengan negara-negara seperti Cina, Vietnam, dan India.

“Produktivitas adalah strategi dasar untuk meningkatkan kualitas produk, efisiensi proses, dan daya saing perusahaan,” ujarnya.

“Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan 4P — people (SDM), product (produk), process (proses), dan policy (kebijakan) — yang sangat dibutuhkan industri kita saat ini,” tambahnya.

Yassierli mencatat bahwa Indonesia saat ini memiliki angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang, yang sebagian besar hanya memiliki pendidikan dasar atau menengah. Dari jumlah tersebut, sekitar 39 persen bekerja di sektor formal dan 56 persen di sektor informal.

Dia menekankan pentingnya program skilling, upskilling, dan reskilling untuk memastikan para pekerja tetap relevan di tengah disruptsi teknologi yang cepat, kecerdasan buatan, dan permintaan yang tumbuh untuk green jobs.

Menanggapi tantangan ini, Yassierli mengatakan pemerintah telah meluncurkan beberapa program strategis untuk mendongkrak produktivitas nasional. Ini termasuk kerja sama internasional melalui Asian Productivity Organization (APO), Indonesian Productivity Summit yang diadakan setiap tahun, dan pendirian pusat serta klinik produktivitas di universitas dan lembaga vokasi.

Pemerintah juga telah menyiapkan 200 spesialis produktivitas bersertifikat APO dan 500 ahli produktivitas untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia. Inisiatif lain mencakup pembaruan kurikulum pelatihan vokasi dan pengembangan Talent and Innovation Hubs sebagai pusat pertumbuhan keterampilan dan inovasi.

MEMBACA  Gempa Poso: Kementerian PMK Berjanji Bantu Tanggap Darurat Kabupaten

Untuk lebih mempromosikan produktivitas, pemerintah menyediakan alat pembelajaran digital seperti podcast, pocket guide, dan kalkulator produktivitas untuk membuat pengetahuan dan best practices lebih mudah diakses oleh pekerja dan industri.