Kunci Pencegahan PTSD: Relaksasi, Menurut Psikiater

Jakarta (ANTARA) – Bersantai dan melakukan hobi yang menyenangkan bisa menjadi langkah awal yang efektif untuk mencegah gangguan stres pasca trauma (PTSD), menurut dr. Monica Andalusia, seorang psikiater di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta.

Berbicara dalam podcast "Rabu Belajar" dengan judul Post-Traumatic Stress Disorder dan Pencegahannya, dia menekankan pentingnya pemulihan mental setelah pengalaman traumatis.

“Sangat disarankan untuk melakukan relaksasi secara rutin atau menekuni hobi yang mendatangkan kebahagian. Hindari aktivitas yang justru menambah beban,” kata Monica.

Dia mencontohkan kericuhan pada bulan Agustus lalu, di mana masyarakat menyaksikan fasilitas umum dirusak atau dibakar, sebagai kejadian yang dapat memicu trauma.

PTSD adalah suatu kondisi kesehatan jiwa yang ditandai dengan kecemasan, kesedihan, rasa takut, dan gejala lainnya setelah mengalami peristiwa traumatis seperti perang, bencana alam, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, atau penelantaran.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun 70 persen orang di dunia mengalami setidaknya satu peristiwa traumatis dalam hidupnya, hanya sekitar 5,6 persen yang mengembangkan PTSD. Risikonya tergantung pada sifat dan tingkat keparahan trauma tersebut.

Monica menyarankan untuk mengelola faktor stres yang bisa dikendalikan, seperti menyesuaikan beban kerja atau sementara beralih ke tugas yang lebih ringan.

“Tidak ada salahnya untuk sementara waktu pindah ke tugas yang lebih enteng,” ujarnya. Dia juga menganjurkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan agar bisa berbagi pengalaman dan mencari dukungan emosional.

Bagi mereka yang bergumul dengan kecemasan, ketakutan, atau kesedihan yang terus-menerus, Monica merekomendasikan untuk mencari bantuan profesional.

“Sebaiknya temui psikiater secara langsung untuk penilaian yang komprehensif. Tetapi, jika itu tidak memungkinkan, banyak rumah sakit sekarang menawarkan layanan telekonsultasi, yang sangat membantu,” tambahnya.

MEMBACA  Polri Dilahirkan Reformasi Demi Indonesia yang Lebih Demokratis

Jika tidak ditangani, PTSD dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan dengan orang lain, dan produktivitas. Intervensi dini melalui relaksasi, dukungan, serta perawatan profesional sangat penting untuk pemulihan.

Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025