Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya pada kemampuan Presiden Senat Kamboja Hun Sen untuk membantu mencapai tujuan bersama dalam Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN).
“Saya yakin bahwa wawasan Anda dapat memajukan kerja kolektif kita untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di wilayah Asia Tenggara,” ujarnya saat menerima mantan perdana menteri Kamboja di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin.
Dalam pidato pembukaannya selama pertemuan bilateral, Prabowo mengatakan menerima Presiden Senat Kamboja di Indonesia merupakan suatu kehormatan besar.
Kepala negara Indonesia mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan kembali dengan Presiden Senat Hun Sen setelah pertemuan terakhir mereka di Phnom Penh pada September 2024, sebelum pelantikan presiden Prabowo pada bulan berikutnya.
Prabowo kemudian memuji peran strategis Hun Sen di Asia Tenggara dan menyambut rencana pemimpin Kamboja tersebut untuk berbagi pandangannya tentang upaya membangun perdamaian di Kamboja di ERIA School of Government dan Sekretariat ASEAN di Jakarta keesokan harinya.
Beralih ke peran Indonesia, presiden menekankan bahwa negaranya tetap teguh dalam komitmennya untuk memprioritaskan dialog dan rekonsiliasi dalam menyelesaikan konflik di wilayah tersebut.
“Sebagai mediator perdamaian bagi Kamboja pada tahun 1980-an dan 1990-an, komitmen Indonesia tetap sama. Kami akan selalu mengutamakan dialog dan rekonsiliasi untuk menangani setiap konflik. Prioritas kami adalah menyelesaikan konflik secara damai,” katanya.
Hun Sen dan delegasinya tiba di Istana Merdeka pukul 11:15 pagi waktu setempat, di mana mereka disambut oleh penjaga kehormatan, pasukan berkuda, dan murid sekolah dasar yang mengibarkan bendera nasional Indonesia dan Kamboja.
Presiden Prabowo secara pribadi menyambut Hun Sen dan mengantarnya ke upacara penyambutan, selama mana lagu kebangsaan kedua negara dimainkan bersamaan dengan salvo meriam.
Kedua pemimpin kemudian melakukan inspeksi pasukan sebelum memperkenalkan anggota delegasi masing-masing.
Delegasi Indonesia termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.