Senin, 10 Maret 2025 – 08:25 WIB
VIVA – Empat kapal perang China dan Rusia dikabarkan akan segera memasuki Teluk Oman, wilayah tanggung jawab Armadda ke-5 Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), yang bermuara di Teluk Persia.
Baca Juga :
Iran Tolak Desakan AS untuk Negosiasi Nuklir
Dua kapal perang militer China yang akan merapat adalah kapal perusak berpeluru kendali Type 054D, Urumqi (118) dan kapal fregat berpeluru kendali Type 054A Linyi (547).
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia (VMF) mengirim kapal jelajah berpeluru kendali kelas-Slava, Varyag (011), dan kapal fregat peluru kendali kelas-Udaloy, Marshall Shaposhnikov (543).
Baca Juga :
Vibesnya Indonesia Banget Ada War Takjil, Yuk Intip Momen Puasa di Yunnan China
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari BulgarianMilitary, keempat kapal perang tersebut akan mengikuti latihan gabungan dengan sandi Security Belt-2025, bersama militer Iran.
VIVA Militer: Kapal perang Type 054A Linyi (547) militer China
Baca Juga :
Brigjen TNI Farouq Lantik Letkol Marinir Sri Utomo Jadi Asops Danpasmar 1
Security-Belt 2025 dijadwalkan akan berlangsung mulai 11 hingga 15 Maret, di dekat Pelabuhan Chabahar, Iran.
“Latihan bertujuan untuk memperdalam kepercayaan militer dan kerja sama pragmatis di antara ketiga negara,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China.
“Latihan meliputi simulasi serangan terhadap target maritim, operasi pencarian dan penyelamatan bersama, serta inspeksi dan penangkapan di lokasi,” lanjut pernyataan tersebut.
Kapal perang Urumqi dan Linyi saat ini menjadi bagian dari Satuan Tugas Pengawalan ke-47 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN).
VIVA Militer: Kapal perang Marshall Shaposhnikov militer Rusia
Photo :
Russian Ministry of Defense
Sementara, kapal perang Varyag dan Marshall Shaposhnikov berada di bawah kendali Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia, yang berbasis di Fokino, Primorsky Krai.
Militer Iran diklaim akan mengerahkan pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan kapal perang IRIS Alborz (73) dan IRIS Jamaran (76).
Halaman Selanjutnya
“Latihan meliputi simulasi serangan terhadap target maritim, operasi pencarian dan penyelamatan bersama, serta inspeksi dan penangkapan di lokasi,” lanjut pernyataan tersebut.