Jumat, 19 Juli 2024 – 19:31 WIB
Tel Aviv – Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid mengatakan pada hari Jumat, 19 Juli 2024, bahwa serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv adalah bukti pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak dapat memberikan keamanan bagi warganya.
Baca Juga :
Bikin Video dari Al-Aqsa, Menteri Israel Peringatkan Netanyahu Tak Buat Perjanjian dengan Hamas
Diketahui, setidaknya satu warga Israel tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Houthi pada Jumat pagi.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid
Baca Juga :
FIFA Tunda Keputusan Pembekuan, Timnas Israel Bisa Tampil di Olimpiade Paris 2024
\”Serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv adalah bukti lebih lanjut bahwa pemerintah (Israel) tidak dapat memberikan keamanan kepada warga Israel,\” kata Lapid, dikutip dari ANews, Jumat, 19 Juli 2024.
“Mereka yang kehilangan pencegahan di utara dan selatan juga akan kehilangan pertahanan di jantung Tel Aviv. Tidak ada kebijakan, tidak ada rencana, semua humas dan diskusi hanya tentang diri mereka sendiri. Mereka harus pergi,\” sambungnya.
Baca Juga :
PM Israel Netanyahu Tolak Kehadiran Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak di Gaza
Sebagai informasi, Netanyahu dan pemerintahannya juga mendapat kecaman atas serangan mematikan mereka di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
VIVA Militer: Tentara Israel dari Divisi 143 (Divisi Gaza)
Lebih dari 38.800 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 89.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Pejabat Militer Israel Sebut Houthi Gunakan Drone Jumbo untuk Serang Tel Aviv
Seorang pejabat militer Israel mengatakan sebuah drone yang sangat besar, digunakan dalam serangan di Tel Aviv pada hari Jumat, 19 Juli 2024, yang menewaskan satu orang.
VIVA.co.id
19 Juli 2024