Jakarta (ANTARA) – Program KPR Bersubsidi FLPP adalah inisiatif unggulan untuk mendukung tujuan presiden dalam membangun dan merenovasi tiga juta rumah per tahun, kata Menteri Perumahan Rakyat dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara).
“Kami ditugaskan untuk membangun dan merenovasi tiga juta rumah dalam setahun. Program andalan kami, dan yang paling penting, adalah perumahan bersubsidi melalui FLPP, diikuti oleh Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk renovasi,” jelas Ara di Jakarta pada Senin.
Dia menambahkan bahwa peningkatan alokasi perumahan bersubsidi juga akan mendorong pertumbuhan berbagai sektor ekonomi terkait.
“Dengan dukungan kebijakan Bank Indonesia, kami menaikkan alokasi menjadi 350 ribu rumah tahun ini. Setiap rumah bersubsidi menciptakan minimal lima lapangan kerja. Jadi, dengan 350 ribu rumah, sekitar 1,65 juta pekerjaan tercipta—belum termasuk dampak lebih luas ke industri terkait,” paparnya.
Sementara itu, Komisaris BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyoroti peningkatan signifikan kuota KPR Sejahtera FLPP untuk tahun 2025.
“Hingga 29 Juni 2025, BP Tapera telah mencairkan lebih dari 117 ribu unit KPR Sejahtera FLPP dari target 350 ribu tahun ini,” kata Heru.
“Tahun ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kuota FLPP mencapai 350 ribu unit—bukti komitmen kuat kami mendukung Program Tiga Juta Rumah presiden dan menteri,” ujarnya.
Program FLPP menawarkan pinjaman perumahan bersubsidi untuk keluarga berpenghasilan rendah, memungkinkan mereka membeli rumah dengan pembiayaan terjangkau. Pemerintah menyediakan dana murah ke bank mitra, sehingga penerima bisa dapatkan suku bunga lebih rendah, uang muka minimal, dan tenor lebih panjang.
Berita terkait: Menteri Thohir soroti tantangan perumahan masa depan
Berita terkait: Presiden Prabowo desak kualitas dalam proyek perumahan bersubsidi
Penerjemah: Aji, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025