Minggu, 27 Juli 2025 – 19:40 WIB
Jakarta, VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan klarifikasi soal tuduhan penyamaran aset yang dilakukan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berupa sepeda motor, dalam kasus korupsi proyek pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021–2023.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan Ridwan Kamil (RK) tidak menyamarkan kepemilikan kendaraan. Namun, KPK masih menelusuri asal-usulnya.
“Jadi kami sedang menyelidiki ini sebenarnya. Bukan Pak RK menyamarkan motor itu, bukan. Masih dalam penyelidikan,” kata Asep di Jakarta, Minggu, 27 Juli 2025.
Asep menjelaskan, motor yang disita oleh KPK dari Ridwan Kamil ternyata tidak atas nama RK. Dokumen kepemilikannya justru atas nama ajudannya.
“Saya jelaskan, barang yang disita, terutama motor itu, bukti kepemilikannya seperti STNK dan BPKB bukan atas nama beliau. Tapi atas nama orang lain, dalam hal ini ajudannya,” ujarnya.
RK akan diperiksa KPK karena motor itu disita dari rumahnya. “Penyidik menyita barang dari lokasi dan orang yang memegangnya. Saat ini kami masih mendalami,” kata Asep.
Sebelumnya, KPK menggerebek rumah Ridwan Kamil pada 10 Maret 2025 terkait kasus korupsi proyek iklan BJB 2021–2023 dan menyita beberapa kendaraan.
Hingga Minggu (27/7), sudah 139 hari RK belum dipanggil KPK sebagai saksi.
Sementara itu, KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, termasuk mantan Dirut BJB Yuddy Renaldi dan pejabat lainnya.
KPK memperkirakan kerugian negara dalam kasus ini sekitar Rp222 miliar.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, KPK pada 10 Maret 2025 menggeledah rumah Ridwan Kamil terkait penyidikan kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan iklan pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021–2023, dan menyita sejumlah kendaraan dari penggeledahan tersebut.