Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mempercepat pelatihan vokasi bagi pekerja migran.
“Sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden untuk mempercepat pengembangan vokasi, hari ini kami menandatangani Nota Kesepahaman dengan kementerian-kementerian yang memiliki lembaga vokasi dan pemberdayaan pekerja migran,” ujar Menteri P2MI Mukhtarudin saat penandatanganan MoU di kantor KP2MI, pada hari Rabu.
Mukhtarudin mengatakan bahwa saat ini ada 12 kementerian dan lembaga yang siap terlibat dalam memberikan pelatihan vokasi, termasuk Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian UMKM.
Secara total, terdapat 37.049 lembaga vokasi di bawah kementerian dan lembaga lainnya atau balai latihan kerja (BLK), dengan 17.592 di antaranya merupakan lembaga vokasi yang berasal dari 12 kementerian tersebut.
Dari 12 kementerian itu, 10 diantaranya telah menyiapkan data lembaga persiapan pekerja migran yang telah melakukan *linking and matching* untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja luar negeri.
Dengan total lembaga vokasi yang tersebar di 38 provinsi dan berkapasitas total 8.256.400 orang, Mukhtarudin berharap lembaga-lembaga vokasi ini dapat mempersiapkan 28.141 calon pekerja migran Indonesia yang siap kerja ke luar negeri.
Dalam pelatihannya, terdapat 12 sektor yang dilibatkan untuk memperluas potensi penempatan pekerja migran di luar negeri.
Sektor-sektor tersebut meliputi pariwisata, transportasi, seni dan ekonomi kreatif, kesehatan, manufaktur, pertambangan, bisnis dan manajemen, perikanan, peternakan, pertanian, konstruksi, serta sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam penandatanganan MoU dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri P2MI Mukhtarudin sepakat untuk mengembangkan sumber daya manusia guna meningkatkan kompetensi melalui pelatihan vokasi di sektor energi dan sumber daya mineral.
Dengan Kementerian Perindustrian, salah satu kesepakatan yang dicapai dengan kementerian tersebut adalah memetakan kebutuhan pekerja migran sesuai peluang kerja luar negeri di sektor manufaktur dan ketersediaan potensi lulusan pendidikan vokasi industri.
Sementara itu, dengan Kementerian UMKM, rencana kerja sama yang disepakati mencakup pemberian pelatihan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, memperluas dan meningkatkan akses pemasaran bagi UMKM, serta memanfaatkan sarana dan prasarana untuk mengembangkan UMKM.
Upacara penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia beserta jajarannya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beserta jajarannya, dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman beserta jajarannya.
Berita terkait: Kementerian perkuat pelatihan vokasi dengan 1.100 instruktur
Berita terkait: Menteri targetkan balai latihan kerja latih 1 juta orang per tahun
Berita terkait: Indonesia tingkatkan pelatihan keterampilan untuk lindungi pekerja migran
Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025