Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA) – Jumlah korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah meningkat menjadi 12 orang pada Minggu, seiring pencarian memasuki hari keempat sejak tragedi itu.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Cilacap, Muhammad Abdullah, di lokasi kejadian pada hari Minggu, korban terbaru berhasil diidentifikasi sebagai Kasrinah (47), yang ditemukan pada hari Minggu sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
“Kami kerahkan 21 ekskavator, 17 set kompresor udara, sembilan anjing pelacak, dan lebih dari 600 personil untuk mempercepat pencarian dan evakuasi korban,” kata Abdullah.
Kasrinah ditemukan di area pencarian yang ditetapkan sebagai titik pencarian “A-2”, yang meliputi Dusun Cibuyut. Dia menambahkan bahwa jumlah korban hilang saat ini masih tercatat 11 orang.
Dia menyebutkan, lima orang lagi belum ditemukan di Dusun Cibuyut, sementara enam orang lainnya masih hilang di titik pencarian “B-1” dan “B-2” yang meliputi Dusun Tarukahan.
Tanah longsor mengguncang Dusun Tarukahan dan Cibuyut di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (13 November) pukul 19.00 waktu setempat. Dua orang ditemukan meninggal, sementara 21 lainnya dinyatakan hilang pada akhir hari pertama operasi SAR.
Satu orang hilang ditemukan meninggal pada hari kedua operasi SAR pada Jumat (14 November), sementara delapan orang ditemukan meninggal pada hari ketiga, Sabtu (15 November).
Bencana ini menyebabkan kerusakan pada 12 rumah dan mengancam 16 rumah lainnya di area seluas 6,5 hektar. Selain menimbun area di dua dusun, tanah longsor juga menyebabkan penurunan tanah sedalam dua meter dan retakan sepanjang 25 meter di area terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan telah memastikan respons darurat yang cepat terhadap tanah longsor di Kabupaten Cilacap.
“Presiden menyampaikan belasungkawa. Beliau menginstruksikan BNPB untuk menurunkan personil ke lokasi dan membantu menyelesaikan penanganan tanah longsor di Majenang hingga masa tanggap darurat berakhir,” kata Budi Irawan, Deputi Penanggulangan Bencana BNPB, dalam pernyataan yang diterima pada Sabtu.
BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada karena hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi hingga Minggu, terutama di daerah cekungan Majenang yang rawan longsor.