Sabtu, 4 Oktober 2025 – 08:18 WIB
Soe, VIVA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, sedang merawat 331 siswa SD dan PAUD yang mengalami keracunan. Mereka keracunan setelah makan Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada hari Jumat, 3 Oktober 2025.
Berdasarkan data dari polisi yang dirilis Jumat malam, ratusan korban dirawat di empat tempat berbeda. Yaitu di Puskesmas Kota Soe (10 orang), RSUD Soe (154 orang), halaman kantor PRKP Kabupaten TTS (15 orang), dan SD GMIT Soe 2 (152 orang).
Data menunjukkan paling banyak korban dari SD GMIT Soe 2, yaitu 195 siswa. Disusul oleh SD Oenasi (44 orang), SD Inpres Soe (33 orang), TK Oenasi (20 orang), SD Advent (14 orang), Posyandu Maleset (12 orang), Posyandu Kota Baru (6 orang), Posyandu Bhayangkara (3 orang), serta Posyandu Nonohonis, SMA Karya, PAUD Cendana, dan TK Et Labora masing-masing satu orang.
Posko RSUD Soe awalnya menampung 154 orang, sekarang tinggal 24. Posko Polres di BKD masih merawat 15 orang. Posko SD GMIT Soe 2 awalnya 152, sisa 9 orang. Posko Puskesmas Kota Soe tetap 10 orang.
"Total jumlah korban keracunan ada 331 orang. Dari jumlah itu, 273 orang sudah sembuh dan pulang ke rumah," kata Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, kepada para wartawan.
Semua korban mengeluhkan gejala yang sama, seperti pusing, muntah-muntah, diare, mual, dan sakit perut.
MBG ini disediakan oleh SPPG Kota Soe 1, yang dimiliki oleh Yayasan Peduli Timorana Mandiri. Yayasan ini berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Soe. Jumlah penerima manfaatnya sebanyak 3.026 orang.
Dugaan Keracunan Soto Ayam Basi
Adrias Halla, seorang guru di SD Inpres Oenasi, mengatakan bahwa soto ayam yang diberikan berbau seperti makanan basi. Dia sudah membujuk murid-muridnya untuk tidak memakannya, atau membawanya pulang untuk diberikan ke anjing atau babi.
"Tapi karena lapar, para siswa tetap memakannya," kata Halla.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten TTS, Musa Benu, mengungkapkan bahwa SMP Negeri 1 Soe dan SMP Negeri 3 Soe menolak menerima MBG pada hari Jumat itu. Menu yang diantar mengeluarkan bau tidak sedap yang menandakan makanan sudah mau basi.
"Untungnya tadi di SMP Negeri 1 Soe dan SMP Negeri 3 Soe menolak MBG ini karena ada aroma tidak sedap. Kalau tidak, pastinya korban akan lebih banyak lagi," ujar Musa Benu.