Denpasar (ANTARA) – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) akan bantu memperpendek rantai distribusi kebutuhan pokok.
"Salah satu prinsip utama pendirian Kopdes (KDMP) adalah memotong rantai distribusi yang terlalu panjang, biasanya melibatkan delapan mata rantai dan menyebabkan harga barang jadi tinggi," ujarnya saat meninjau Koperasi Merah Putih Tegal Harum di Denpasar Barat, Bali, Jumat (12/1).
Menurut Setiadi, rantai distribusi barang pokok saat ini rumit dan menyebabkan harga melambung. Dengan adanya KDMP, rantai distribusi kini hanya tiga tahap: dari produsen ke distributor, lalu ke konsumen atau masyarakat.
"Dengan KDMP, harga kebutuhan seperti LPG jadi lebih terjangkau," jelasnya.
Karena itu, menteri menekankan bahwa harga barang di Kopdes harus lebih murah dibanding usaha lain.
Mantan Menkominfo itu menambahkan, harga murah ini bukan untuk bersaing dengan ritel atau usaha modern, tapi mewujudkan keadilan bagi rakyat Indonesia.
"Ini bukan soal kompetisi, tapi tentang keadilan. Ini usaha rakyat, dimiliki masyarakat. Jadi, oleh rakyat, dari rakyat, untuk rakyat. Tidak perlu ada persaingan," tegasnya.
Selain itu, KDMP juga bertujuan tekan inflasi, dorong ekonomi, dan wujudkan cita-cita pendiri bangsa.
"Salah satu alasan didirikannya koperasi ini adalah untuk bantu tekan inflasi. Tujuan mulia KDMP adalah memenuhi amanat UUD, harapan, dan mimpi pendiri bangsa agar koperasi jadi penggerak ekonomi sesuai jati diri Indonesia," tambahnya.
Berita terkait:
- Kemenkop pastikan peran KDMP dan BUMDes terpisah
- Transformasi ekonomi desa dengan koperasi
- KDMP sediakan gudang dan apotek: Presiden
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025