Manokwari, Papua Barat (ANTARA) – Proyek pemerintah Indonesia untuk mendirikan koperasi desa di seluruh negeri berpotensi menciptakan hingga 16.000 lapangan kerja di Papua Barat, menurut seorang pejabat.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan pada Minggu bahwa total 842 koperasi telah didirikan di tujuh kabupaten di Papua Barat, dengan setiap koperasi diperkirakan mempekerjakan sekitar 10 hingga 20 orang.
“Koperasi-koperasi ini bagian dari strategi pengembangan ekonomi desa berbasis masyarakat karena menciptakan lapangan kerja baru,” jelasnya.
Ia berharap pertemuannya dengan pemimpin daerah di Manokwari pada Sabtu dapat mempercepat pendirian koperasi yang belum terbentuk.
Menurut Juliantono, pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan semua koperasi memperoleh status badan hukum sebelum akhir Juli 2025.
Ia mendorong koperasi di Papua Barat untuk menjadi koperasi percontohan dalam program ini agar bisa mendapatkan bantuan modal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Inisiatif ini bertujuan merangsang ekonomi tingkat desa, dengan dampak lebih luas pada pembangunan ekonomi provinsi dan nasional.
“Upaya ini sejalan dengan dorongan pemerintah untuk memastikan pembangunan kesejahteraan yang adil di Papua Barat, dimulai dari tingkat desa,” tambah Juliantono.
Oetje Prasetia, Direktur Umum dan Hukum LPDB, mengatakan lembaga akan menilai koperasi percontohan terpilih untuk mendapatkan dukungan modal awal hingga Rp3 miliar (sekitar US$185.000).
Secara nasional, sekitar 80.000 koperasi desa telah didirikan. Mereka diharapkan menjadi pusat layanan ekonomi dan sosial di masyarakat desa, menyediakan simpan pinjam, layanan klinik, dan lainnya.
Berita terkait: Data akurat untuk dorong 80.000 koperasi desa di Indonesia: pejabat
Berita terkait: Pemerintah rencanakan pelatihan dan evaluasi berkala untuk koperasi desa
Penerjemah: Fransiskus Salu, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025