Jakarta (ANTARA) – Komite Olahraga Nasional (KONI) sedang mengeksplorasi cara untuk meningkatkan promosi catur Tionghoa klasik, yang juga dikenal sebagai xiangqi, menurut Ketua KONI Marciano Norman.
“Saya sangat tertarik karena olahraga ini (xiangqi) memiliki nilai sejarah dan membutuhkan strategi perang yang baik. Saya pikir perlu adanya promosi lebih lanjut di semua provinsi dan dengan cabang olahraga lain yang akan berpartisipasi dalam Rapat Kerja Nasional KONI nanti,” kata Norman dalam pernyataan dari komite pada hari Kamis.
Pada hari yang sama, beliau menerima kunjungan dari Awaludin Ahai, Ketua Perkumpulan Xiangqi Indonesia (PB PEXI).
PB PEXI saat ini memiliki 16 cabang provinsi dan sedang dalam proses pembentukan lima cabang manajemen lainnya.
Selama kunjungan itu, Ahai menyatakan keinginan PB PEXI untuk menjadi anggota KONI, mengutip partisipasi atlet xiangqi Indonesia dalam kejuaraan nasional dan internasional.
“Kami sering mengadakan kejuaraan nasional dan internasional serta berpartisipasi dalam 18 kejuaraan. Indonesia (xiangqi) sendiri unggul dibanding Eropa. Oleh karena itu, dalam kunjungan ini, kami meminta arahan agar kami dapat menjadi anggota KONI Pusat dan berkembang di Indonesia,” kata Ahai.
Indonesia saat ini memiliki seorang atlet xiangqi berpotensi: Iwan Setiawan dari Bangka Belitung, yang meraih posisi ketiga dalam acara ganda di Kejuaraan Undangan Xiangqi Dunia 2019 di Tiongkok.
Selain itu, terdapat potensi untuk mengembangkan xiangqi lebih lanjut mengingat cabang olahraga ini dipertandingkan dalam SEA Games Kamboja 2023 dan Asian Games Hangzhou 2022.
“Selain elemen-elemen strategisnya, xiangqi juga membentuk pemahaman filosofis, ketajaman mental, kesabaran, ketekunan, kepercayaan diri, dan kontrol emosional,” kata Rendi, seorang atlet PEXI yang meraih peringkat kelima di kejuaraan dunia.
Berita terkait: Indonesia menargetkan peringkat 30 teratas di Olimpiade Paris 2024: KONI
Berita terkait: Harapkan inovasi dari KONI pada pekan olahraga: Menteri Ariotedjo
Penerjemah: Fajar S, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024