"Kongres GMNI di Bandung Bahas Kedaulatan dan Semangat Solidaritas"

Selasa, 15 Juli 2025 – 19:12 WIB

Bandung, VIVA – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) resmi membuka Kongres Ke-XXII di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika No. 65, Kota Bandung. Acara yang mengangkat tema “Bersatu, Lawan Penjajahan Gaya Baru” ini dihadiri berbagai tokoh nasional, perwakilan organisasi mahasiswa se-Indonesia, akademisi, dan masyarakat sipil.

Gedung Merdeka dipilih karena nilai sejarahnya sebagai tempat Konferensi Asia Afrika tahun 1955, simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan solidaritas negara berkembang.

Kongres ini jadi momen penting bagi GMNI buat merumuskan sikap politik dalam menghadapi tantangan global dan menguatkan semangat marhaenisme warisan Bung Karno.

“Ini momen spesial, karena udah lima tahun GMNI enggak ngadain kongres. Biasanya tiap dua tahun sekali. Tapi hari ini, di Gedung Merdeka, tempat semangat kemerdekaan dulu digaungkan, kita bersatu lagi buat lawan penjajahan gaya baru,” kata Ketua Umum GMNI, Imanuel Cahyadi, dalam sambutannya.

Ia juga berterima kasih pada tamu undangan dari berbagai kementerian dan tokoh alumni GMNI, termasuk mantan Sekjen Presidium GMNI, Mas Cokro.

Acara pembukaan berlangsung khidmat. Peserta diminta berdiri saat kongres dibuka secara simbolis oleh tokoh senior GMNI, Suko Sudarsono.

“Oke. Dengan ini, Kongres GMNI ke-22 saya buka. Merdeka! Merdeka!” seru Suko, disambut sorak peserta.

GMNI adalah organisasi mahasiswa yang berdiri sejak 1954 dan dikenal dengan ideologi marhaenisme. Mereka aktif dalam pergerakan politik dan sosial, menjadikan mahasiswa sebagai agen perubahan.

Kongres ini akan berjalan beberapa hari dengan agenda sidang pleno, diskusi panel, dan pemilihan ketua umum. Tujuannya tak cuma mencari pemimpin baru, tapi juga memperkuat gerakan mahasiswa dalam menjawab tantangan zaman.

Halaman Selanjutnya
“Oke. Dengan ini saya nyatakan Kongres GMNI ke-22 udah dibuka. Merdeka! Merdeka!” teriak Suko, disambut sorak peserta.

MEMBACA  Pertemuan Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas Kembali Mandek