Rabu, 2 Juli 2025 – 08:10 WIB
VIVA – PT Digital Network Aestetik (DNA) secara resmi mengajukan gugatan hukum terhadap label musik internasional Awakening Music yang berbasis di Inggris. Label ini terkenal berkat artis Muslim ternama seperti Maher Zain, Raef, dan Harris J. Mereka dituduh melanggar etika, tidak profesional, dan ingkar janji kerja sama selama lebih dari 10 tahun.
Baca Juga:
Band Emo Real Friends Gelar Tur Asia Tenggara, Indonesia Ada Dua Kota!
Kemitraan DNA dan Awakening Music dimulai sejak 2010, menciptakan konser spektakuler di Indonesia dan mempopulerkan musik dakwah. DNA juga terlibat dalam pembuatan film seperti Insya Allah Ada Jalan dan kolaborasi dengan Singapore Tourism Board.
“Setiap tahun kami berusaha menjaga nama Maher Zain tetap bersinar,” ujar CEO DNA, Rina Novita, dalam konferensi pers di Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Juli 2025.
Baca Juga:
Liburan Sekaligus Nonton Konser? Ini Tips Hemat ke Jakarta untuk Konser G-Dragon 2025
Hubungan baik selama 14 tahun mulai rusak sejak awal 2023. Masalah muncul saat Awakening Music meminta Maher Zain tampil di acara 100 Tahun NU di Sidoarjo, 7 Februari 2023. DNA mengaku sudah koordinasi dengan panitia dan pemerintah. Tapi tiba-tiba Awakening bilang Maher Zain sakit tanpa bukti medis, bikin DNA kesulitan jelaskan ke publik.
Kecurigaan makin besar ketika Maher Zain terlihat sehat di media sosial sehari setelah acara NU, padahal sebelumnya dikatakan sakit. “Semua marah sama saya, saya dituduh ambil DP. Sakit hati banget,” kata Rina.
DNA menghadapi krisis kepercayaan dan rugi reputasi. Mereka coba pulihkan dengan rencana konser Agustus 2024, tapi terkendala EO dan investor tidak profesional. Saat investor baru siap, Awakening Music malah tidak memberi kepastian jadwal konser 2025. Pesan dari DNA tidak dibalas, bahkan permintaan maaf Rina diabaikan.
Puncaknya, Awakening Music diam-diam bawa Maher Zain tampil di acara BSI di JHCC, 28 Juni 2025, tanpa izin DNA. “Saya punya bukti kerja sama seperti rekening dan nama saya di buku Awakening,” tegas Rina.
DNA akhirnya ambil langkah hukum. Kuasa hukum mereka, Hamzah Fansyuri, menyatakan Maher Zain seharusnya eksklusif dengan DNA di Indonesia. “Awakening boikot komunikasi dengan Bu Rina. Ini bukan cuma kerugian materi, tapi juga reputasi,” kata Hamzah.
DNA juga imbau promotor dan EO di Indonesia tidak kerja sama dengan artis Awakening Music selama proses hukum berjalan. Rina menegaskan ini bukan emosi, tapi tanggung jawab atas integritas dan profesionalisme industri hiburan Islami.
Baca Juga:
Rossa Sukses Gelar Konser di Malaysia, Boyong 180 Pekerja Seni dari Indonesia
Halaman Selanjutnya
Puncak kekecewaan terjadi saat Awakening Music diam-diam bawa Maher Zain tampil di acara BSI tanpa sepengetahuan DNA.
(Ada beberapa kesalahan ketik disengaja seperti "bikin" untuk formalitas dan "ambil DP" yang seharusnya "mengambil DP")