Forum Air Sedunia ke-10 menghasilkan sebuah kompendium yang terdiri dari 113 proyek senilai US$9,4 miliar, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. “Pencapaian yang dicapai selama forum ini termasuk kesuksesan Indonesia dalam menyusun daftar 113 proyek unggulan senilai total US$9,4 miliar,” katanya dalam konferensi pers setelah adopsi deklarasi menteri di Badung, Bali, pada Selasa. Dia mengatakan bahwa kompendium tersebut, yang merupakan bagian dari deklarasi menteri, terdiri dari proyek-proyek yang dianggap sebagai proyek andalan di banyak negara. Menteri tersebut juga mengatakan bahwa Indonesia sedang fokus pada dua proyek — salah satunya adalah percepatan penyediaan air minum untuk 3 juta rumah tangga, sementara yang lain berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik untuk 300 ribu rumah tangga. “Proyek-proyek ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat di berbagai negara. Jadi, manfaatnya akan disajikan kepada seluruh dunia daripada hanya menjadi eksklusif untuk Indonesia,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Ervan Maksum, mengatakan bahwa 113 proyek tersebut terkait dengan studi, bantuan teknis, pusat penelitian, dan kegiatan pengembangan kapasitas. Dia juga mencatat bahwa proyek-proyek tersebut mencakup skema bilateral dan multilateral. “Proyek-proyek terbesar di Indonesia berkaitan dengan sanitasi dan air minum, termasuk salah satunya yang terkait dengan instruksi presiden,” katanya. Dalam konteks ini, pejabat tersebut merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2024 mengenai percepatan penyediaan air minum dan pengelolaan air limbah domestik. Dia mengatakan bahwa instruksi presiden bertujuan untuk memenuhi hak dasar masyarakat, melindungi mereka dari penyakit yang terkait dengan air, mengurangi stunting, dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada pengeboran air tanah. “Instruksi tersebut berfokus pada Palembang, Pantura, pulau-pulau kecil, dan wilayah Jakarta Raya,” katanya. Sebelumnya, negara-negara yang berpartisipasi dalam Forum Air Sedunia ke-10 mengadopsi deklarasi tentang “Air untuk Kemakmuran Bersama” selama pertemuan menteri yang dipimpin bersama oleh Menteri Hadimuljono. Usulan Indonesia untuk pembentukan Pusat Unggulan tentang Keamanan Air dan Iklim, penetapan Hari Danau Sedunia melalui resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan penyelarasan isu pengelolaan air bagi negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil diadopsi dalam deklarasi tersebut.