Komitmen RI untuk Memperkuat Aksi Iklim Berbasis Alam di ASEAN

Jakarta (ANTARA) – Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran kehutanan sosial, Nature-based Solutions (NbS), dan Ecosystem-based Adaptation (EbA) sebagai pilar utama aksi iklim di kawasan ASEAN.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Penyelesaian Konflik Tenurial dan Hutan Adat Kementerian Kehutanan, Julmansyah, dalam sebuah Social Forestry Talk Show di Paviliun ASEAN pada COP30 di Belem, Brazil.

Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Rabu, dia menekankan pentingnya hutan di ASEAN sebagai dasar kehidupan, budaya, dan mitigasi perubahan iklim.

Negara-negara anggota ASEAN telah menempatkan hutan di pusat strategi iklim mereka, yang tercermin dalam Nationally Determined Contributions (NDC) yang lebih ambisius dan inisiatif regional.

Kawasan ini memiliki lebih dari 206 juta hektar hutan, yang mencakup hampir setengah dari total luas daratan ASEAN.

Salah satu capaian yang disoroti adalah penyelesaian pedoman dan alat untuk menerapkan NbS dan EbA dalam pengelolaan hutan lestari dan kehutanan sosial.

Pedoman ini dikembangkan oleh ASEAN Working Group on Social Forestry, ASEAN Working Group on Forest Climate Change, UN-REDD, serta mitra lainnya, dan memberikan arahan berbasis ilmiah serta berpusat pada masyarakat untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

Mewakili ASEAN di COP30, Julmansyah menyampaikan posisi bersama kawasan, yang menekankan kebutuhan akan pendanaan iklim yang berkelanjutan dan dapat diprediksi untuk mendukung perlindungan, restorasi, dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di bawah NDC.

Dia juga menekankan pentingnya peningkatan capacity-building untuk memperkuat sistem teknis dan kelembagaan untuk MRV, penghitungan karbon, dan pelaporan yang transparan dibawah Enhanced Transparency Framework.

Dia menegaskan kembali kesatuan ASEAN dalam memposisikan hutan, kehutanan sosial, dan NbS/EbA sebagai pilar aksi iklim, serta menyatakan keyakinan bahwa upaya bersama dapat mengamankan masa depan iklim kawasan.

MEMBACA  Kapolda Papua Menyatakan Situasi Kondusif Pasca Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe

Berita terkait: Indonesia janji percepat pengakuan hutan adat di COP30
Berita terkait: COP30: Indonesia targetkan pengurangan emisi karbon 1,5 gigaton pada 2035
Berita terkait: Indonesia desak semua negara selesaikan GST untuk aksi iklim

Penerjemah: Subagyo, Kenzusu
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025