Komitemen Lippo Karawaci dalam Penggunaan Material Ramah Lingkungan untuk Pengembangan Proyek

Kamis, 17 April 2025 – 19:05 WIB

Jakarta, VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan mengedepankan efisiensi material dan pemanfaatan bahan ramah lingkungan dalam pengembangan proyeknya.

Baca Juga :

Menciptakan Produk Tak cuma soal Kualitas

Group Chief Executive Officer (CEO) Lippo Indonesia, John Riady menegaskan bahwa keberlanjutan merupakan pilar strategis yang mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang.

“Integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, operasional dan manajemen risiko adalah langkah krusial. Pendekatan menyeluruh berbasis ESG menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih bertanggung jawab,“ ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 April 2025.

Baca Juga :

Sambut Peningkatan Investasi di Tangerang, Lippo Karawaci Siapkan Produk Baru Bidik Pra-Penjualan Rp 6,25 Triliun

CEO Lippo Karawaci, John Riady.

LPKR ditegaskannya berupaya menciptakan nilai di setiap segmen melalui pemanfaatan lahan yang inovatif dan rantai nilai yang terintegrasi. Tentunya, dengan pengalaman panjang dalam pengembangan dan pengelolaan portofolio aset yang terdiversivikasi – meliputi perumahan, hunian bertingkat, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel, kawasan komersial dan industri, gedung perkantoran, hingga kota mandiri.

Baca Juga :

Lippo Karawaci Raih Laba Bersih Rp 18,7 Triliun pada 2024, Ini Sederet Mesin Pendorongnya

Sebagai pelopor dalam penerapan prinsip keberlanjutan, John melanjutkan, LPKR berkomitmen menciptakan lingkungan yang layak huni sekaligus menjaga kelestarian alam untuk seluruh pemangku kepentingan dan generasi masa depan. 

Sebagai bentuk implementasi, LPKR secara aktif mencari alternatif material yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini menjadi penting, mengingat penggunaan material konstruksi berkontribusi signifikan terhadap jejak karbon perusahaan.

Dalam dua tahun terakhir, sektor real estat LPKR telah menggunakan sekitar 183 kiloton bahan bangunan, termasuk beton, baja, kaca, dan kayu. Untuk menekankan dampak lingkungan, LPKR menjajaki berbagai solusi seperti prefabrikasi, penggunaan material daur ulang, serta mendorong renovasi rumah dibandingkan dengan pembongkaran dan konstruksi baru. 

MEMBACA  Waduh! Roket Kamboja yang Ditembakkan ke Thailand Malah Nyasar ke Laos

“Perusahaan juga aktif mempelajari dan menerapkan praktik desain berkelanjutan guna mengoptimalkan efisiensi penggunaan material dalam pengembangan proyek.”

Halaman Selanjutnya

Dalam dua tahun terakhir, sektor real estat LPKR telah menggunakan sekitar 183 kiloton bahan bangunan, termasuk beton, baja, kaca, dan kayu. Untuk menekankan dampak lingkungan, LPKR menjajaki berbagai solusi seperti prefabrikasi, penggunaan material daur ulang, serta mendorong renovasi rumah dibandingkan dengan pembongkaran dan konstruksi baru.