Wamena (ANTARA) – Komite Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) menyambut baik perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 2.200 unit rumah layak huni bagi warga Papua Pegunungan.
Dalam rencana ini, 2.000 rumah di atas lahan 45 meter persegi akan dibangun untuk masyarakat umum, sementara 200 rumah lebih besar di lahan 90 meter persegi dialokasikan untuk kepala suku di delapan kabupaten provinsi tersebut.
Kepala Kantor BP3OKP Papua Pegunungan, Hantor Matuan, menyatakan bahwa arahan ini menunjukkan kepedulian nyata presiden terhadap wilayah tersebut.
"Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena memimpin Presiden untuk memberikan bantuan perumahan ini ke provinsi kami dari sekian banyak daerah otonomi baru di Indonesia, khususnya di Papua. Instruksi ini pasti dapat dukungan penuh dari kami," ujarnya.
Matuan menyebut inisiatif ini sebagai bukti komitmen negara dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di salah satu provinsi terpencil Indonesia.
"Bagi kami, bantuan 2.200 unit rumah bukan sembarang bantuan — ini adalah bukti perhatian khusus Presiden kepada Papua Pegunungan, daerah yang jauh lebih terisolir dan sulit dijangkau dibanding wilayah lain di Indonesia," katanya.
Ia juga yakin proyek perumahan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dengan rencana pemerintah pusat membangun jalan sepanjang 61 kilometer yang menghubungkan Wamena di Papua Pegunungan dengan Jayapura di Papua.
Pada Jumat, Gubernur Papua Pegunungan John Tabo menegaskan bahwa perintah tersebut datang langsung dari Presiden Prabowo.
"Kami tekankan bahwa bantuan 2.200 unit rumah bukan bagian dari usulan bupati ke Kementerian Perumahan, tapi kontribusi langsung dari Presiden," jelasnya, menambahkan bahwa kementerian akan bertugas melaksanakan proyek ini.
Berita terkait: Prabowo perintahkan pembangunan 2.200 rumah di Papua Pegunungan
Berita terkait: Kementerian ungkap rencana bangun 2.200 rumah di Papua Pegunungan
Penerjemah: Yudhi E, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025