Kominfo Mengatakan Jumlah Hoaks Pemilu 2024 Lebih Rendah Daripada Tahun 2019

memuat…

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa tingkat informasi hoaks menjelang Pemilu 2024 ini lebih rendah dibandingkan Pemilu 2019. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa tingkat informasi hoaks menjelang Pemilu 2024 ini lebih rendah dibandingkan Pemilu 2019.

Hal ini disampaikan oleh Menkominfo Budi Arie saat berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).

“Soal hoaks, dibandingkan tahun 2019 memang terjadi penurunan yang signifikan terutama di tahun 2023 dan 2024,” ujar Budi.

Budi mengatakan bahwa dirinya tidak menutup kemungkinan potensi penyebaran berita hoaks masih dapat terjadi mendekati hari pencoblosan, 14 Februari 2024. Dia juga mengatakan bahwa hoaks akan ditindak menggunakan hukum adat.

“Memang dalam sebulan ke depan ini terjadi peningkatan, tetapi saya sebagai Menkominfo sudah menegaskan bahwa hoaks akan kami selesaikan secara adat, dalam hal ini adat digital selama 1×24 jam,” tegasnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa dalam penanganannya, para pelaku penyebar berita hoaks akan diserahkan kepada aparat penegak hukum. Dia menyampaikan bahwa para pelaku hoaks tersebut dapat dikategorikan sebagai pelaku terduga pelanggar hukum.

“Semua konten yang mengandung unsur hoaks akan kami serahkan kepada aparat penegak hukum. Setelah itu, APH dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” jelas Budi.

Diketahui, kunjungan Budi Arie ke PBNU tersebut bertujuan untuk membangun kerja sama digital antara kedua belah pihak. Kedatangan Budi langsung disambut oleh Ketua Umum PBNU, Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

(maf)

MEMBACA  Gelombang meningkatnya 'ayah rumah tangga' di China mengubah norma karena lebih dari setengah pria China mengatakan mereka akan tinggal di rumah