Kolaborasi Wilayah Kunci untuk Mempercepat Transisi Energi di Asia Tenggara

Di Kamis, 28 November 2024 – 09:08 WIB, proyek pembangkit listrik panas bumi diharapkan dapat menjadi andalan dalam transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan. Menurut Penjabat Direktur Eksekutif di Pusat Energi ASEAN Beni Suryadi, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai beralih ke upaya kolaboratif yang strategis dalam menghadapi tantangan global terkait transisi energi.

Beni menekankan pentingnya kerja sama lintas negara untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Menurutnya, negara-negara di kawasan ini tidak lagi hanya melihat tantangan dari sudut pandang masing-masing, tetapi mulai menciptakan upaya kolaboratif.

Berdasarkan proyeksi dari studi 8R7 Energy Outlook, pangsa energi terbarukan diperkirakan hanya akan mencapai 23 persen pada tahun 2050 jika negara-negara hanya melanjutkan pendekatan business as usual di tingkat nasional. Namun, dengan meningkatkan integrasi pasar, eksplorasi bersama, dan komitmen kolektif terhadap strategi karbon netral, diproyeksikan bahwa 70 persen listrik di kawasan ini akan berasal dari energi terbarukan pada tahun 2050.

Proyeksi optimistis tersebut hanya dapat dicapai melalui beberapa langkah strategis, termasuk pentingnya kerja sama lintas negara untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  Tim Pemanah Wanita Indonesia Dihentikan China di Babak Perempat Final

Tinggalkan komentar