Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengumumkan bahwa perusahaan pertahanan BUMN Indonesia, PT Pindad, akan berkolaborasi dengan Rheinmetall, sebuah produsen pertahanan dari Jerman dan Afrika Selatan, untuk mengembangkan teknologi amunisi.
Kesepakatan ini disampaikan setelah Sjafrie bertemu dengan Menteri Pertahanan Afrika Selatan, Matsie Angelina Motshekga, di kantor Kementerian Pertahanan pada hari Rabu (22 Oktober).
Dia menekankan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama militer antara kedua negara.
Meskipun detail spesifik dari kemitraan ini belum diungkapkan, Sjafrie mengatakan kerjasama ini akan mencakup pengembangan teknologi untuk produksi amunisi dan peningkatan kapasitas bagi industri pertahanan domestik Indonesia.
Pertemuan itu juga membahas beberapa produk unggulan PT Pindad, mulai dari kendaraan taktis hingga berbagai jenis senjata yang diproduksi lokal.
Sjafrie juga memamerkan prestasi industri pertahanan Indonesia lainnya, seperti kapal perang landing platform dock (LPD) yang dibangun lokal dan pesawat transport N-219 yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia.
Kedua produk tersebut dilaporkan menarik minat delegasi Afrika Selatan.
Melalui kemitraan ini, pemerintah berharap dapat memfasilitasi transfer teknologi yang efektif di sektor militer sambil memperkuat posisi Indonesia dalam industri pertahanan global.
Sjafrie menyatakan keyakinannya bahwa kerjasama strategis ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan militer Indonesia tetapi juga menguntungkan kedua negara.
Dia menambahkan bahwa Afrika Selatan memiliki potensi yang signifikan untuk pengembangan bersama di sektor pertahanan.
Dengan kolaborasi ini, Indonesia bertujuan untuk memperluas kemitraan pertahanan internasionalnya dan mempercepat kemajuan menuju pencapaian kemandirian dalam pertahanan nasional.
Berita terkait: [Tautan berita tentang Prabowo]
Berita terkait: [Tautan berita tentang seragam kamuflase militer]
Penerjemah: Walda Marison, Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025