Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Ratu Belanda, Maxima, membahas transformasi inklusi dan kesehatan keuangan dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Kamis.
Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk Kesehatan Finansial.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi Ratu Maxima dalam mempromosikan konsep kesehatan keuangan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Ia menekankan bahwa Indonesia membutuhkan strategi nasional yang terstruktur dan komprehensif, termasuk pembentukan dewan lintas sektor yang akan memberikan rekomendasi langsung kepada Presiden dan mempercepat implementasi kebijakan.
Sebagai tanggapan, Ratu Maxima mengapresiasi kemajuan Indonesia dalam memperluas akses layanan keuangan. Ia menekankan bahwa esensi dari kesehatan finansial adalah memampukan masyarakat untuk hidup lebih baik hari ini dan di masa depan, sekaligus menghindari kerentanan keuangan.
Dia juga mencatat bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan, tetapi masih perlu memperkuat pelaksanaannya agar manfaat inklusi keuangan dapat menjangkau komunitas kurang mampu, pekerja informal, dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pertemuan pada hari Kamis ini menandai fase baru kerjasama strategis antara Indonesia dan komunitas internasional dalam memperkuat kerangka kebijakan keuangan nasional, mempromosikan layanan keuangan yang aman dan terjangkau, serta meningkatkan literasi dan ketahanan keuangan di tingkat keluarga.
Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistik sebelumnya melaporkan bahwa, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025, indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 80,51 persen.
Angka ini menunjukkan peningkatan dari survei 2024, yang mencatat tingkat inklusi sebesar 75,02 persen.
Berita terkait: Presiden Prabowo akan bentuk dewan nasional untuk kesehatan keuangan
Berita terkait: Prabowo sambut Ratu Belanda Maxima di Istana Merdeka
Penerjemah: Fathur Rochman, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025