Yayasan Warga Bumiputra Indonesia (YWBI), bekerja sama dengan Komite Indonesia-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tiongkok (KIKT) serta Tianjin University di China, telah meluncurkan program beasiswa untuk seribu pemuda Indonesia yang berbakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.
Ketua YWBI Jenderal (Purn.) Hendropriyono mengatakan dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Jumat bahwa program beasiswa yang berjudul Dharma Bhakti Warga Bumiputra Indonesia ini dirancang untuk menghasilkan talenta profesional yang akan memperkuat berbagai sektor strategis di Indonesia, terutama di bidang kedokteran.
Inisiatif ini diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 di Jakarta.
Melalui program ini, setidaknya 50 mahasiswa Indonesia akan dikirim setiap tahunnya untuk belajar di Tianjin University, salah satu universitas nasional terkemuka di bawah Kementerian Pendidikan China.
“Kerja sama antara YWBI, KIKT, dan Tianjin University menandai dimulainya program beasiswa pendidikan tinggi untuk generasi muda Indonesia,” kata Hendropriyono.
“Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas sumber daya manusia nasional sesuai dengan arahan Presiden untuk menambah setidaknya 5.000 dokter baru untuk bertugas di seluruh negeri,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa penerima beasiswa tidak hanya akan mendapatkan ilmu akademis di luar negeri tetapi juga akan dibekali dengan nilai-nilai moral dan budaya Indonesia melalui kolaborasi dengan universitas-universitas terkemuka di dalam negeri.
“Ketika mereka kembali, mereka akan siap untuk bertugas di berbagai daerah, membawa serta ilmu pengetahuan, semangat nasionalisme, dan nilai-nilai Bumiputra,” katanya.
Ketua KIKT Garibaldi Thohir menekankan bahwa kemitraan ini bukan hanya tentang memperluas akses pendidikan global tetapi juga tentang memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Kami percaya masa depan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonominya, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusianya. Melalui kolaborasi ini, kami bertujuan untuk memperluas peluang belajar bagi pemuda Indonesia sambil memperdalam persahabatan antara kedua negara,” ujarnya.
Pada acara yang sama, KIKT dan Tianjin University menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian ilmiah, dan pelatihan profesional.
Berdasarkan perjanjian tersebut, KIKT akan mengirim setidaknya 20 pendidik dan profesional Indonesia setiap tahunnya untuk mengikuti program pelatihan di Tianjin University dan mempromosikan penelitian bersama antara akademisi dan industri.
MoU itu ditandatangani oleh Ketua KIKT Garibaldi Thohir, Ketua YWBI Hendropriyono, dan Presiden Tianjin University Prof. Chai Liyuan, disaksikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Letnan Jenderal (Purn.) Suhartono Suratman.
Sinergi antara yayasan sosial, sektor bisnis, dan lembaga pendidikan diharapkan dapat menandai babak baru dalam memperkuat kerja sama Indonesia–China di bidang pendidikan.
Inisiatif ini juga merupakan langkah nyata untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan kualitas dan daya saing global generasi muda Indonesia.