JAKARTA – Chef ternama dari London, Edoardo Pellicano, melakukan debutnya di Asia Tenggara lewat kolaborasi eksklusif dengan Ismaya Group. Dia akan menjalani residensi selama tiga bulan di Charkoal, Jakarta.
Kehadirannya selama tiga bulan ini bukan cuma untuk pamer keahlian masak, tapi juga merupakan perjalanan pribadinya dalam menjelajahi aspek budaya, ekologi, dan kreativitas yang baru.
Chef Edoardo dikenal dengan metode memasak berbasis api yang sangat serius. Dia membawa filosofi masak yang diasah lewat pengalamannya di restoran top dunia seperti Noma, Viajante, dan Portland.
“Indonesia adalah negara yang sudah lama bikin saya penasaran,” kata Edoardo, Jumat (22/8/2025). Bukan cuma karena makanannya yang beragam dan menarik, tapi juga karena kekayaan biodiversitas, bahan-bahan lokal, pemandangan alam, dan juga masyarakatnya.
“Makanya, kehadiran saya di Indonesia untuk kolaborasi ini terasa seperti langkah alami yang harus saya ambil,” ujar chef pemilik bintang Michelin lewat restoran MaÖs di London ini.
Menu yang disajikan di Charkoal adalah hasil eksplorasi, kolaborasi, dan penemuan Edoardo selama berbulan-bulan. Dia berinteraksi langsung dengan petani, pengumpul bahan alami, dan pengrajin, dibimbing oleh Helianti Hilman, tokoh yang aktif memperjuangkan warisan pertanian Indonesia.
Di Muara Jambi, dia menemukan tunas Risi dan Bambu Mayan yang biasanya dipanen setelah dua tahun. Keduanya ditemukan secara tidak sengaja saat sedang dalam puncak kualitasnya. Setiap elemen menunya mencerminkan komitmen terhadap waktu, tempat, dan proses.