Kisah Sedih Anak Kapolsek Batin Negara AKP Anumerta Lusiyanto: Setahun Tanpa Bertemu Ayah

Salsabila, anak dari Kepala Kepolisian Sektor Negara Batin, Ajun Komisaris Polisi Anumerta Lusiyanto, menceritakan kisah pilu yang dialaminya usai mengetahui ayahnya tewas saat menggerebek perjudian sabung ayam di wilayah Way Kanan, Lampung.

Salsabila mengaku sudah tidak bertemu dengan ayahnya selama satu tahun ketika berdinas dan menjabat sebagai Kapolsek di wilayah terpencil. Namun, kabar yang didapatinya justru harus bertemu dengan jasad sang ayah di ruang autopsi.

Salsabila bercerita bahwa ayahnya mendapatkan perintah dari pihak Polres untuk melakukan pembubaran kegiatan perjudian sabung ayam tersebut. Dalam kegiatan tersebut, Salsabila menyebutkan bahwa ayahnya menggunakan mobil pribadi bersama dengan anggota Polsek untuk menggerebek sabung ayam.

“Bapak saya memang paling depan Pak, pas bapak saya keluar (mobil), bapak saya langsung ditembak. Yang saya dengar seperti itu pak,” kata Salsabila.

Tentu saja, Salsabila ingin mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya atas peristiwa yang dialami ayahnya yang sudah meninggal, namun masih difitnah.

“Soal setoran apapun itu, saya enggak peduli apapun itu, saya hanya mau keadilan untuk ayah saya,” pungkasnya.

Anak Kapolsek Batin Negara saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Salsabila bercerita bahwa ayahnya mendapatkan perintah dari pihak Polres untuk melakukan pembubaran kegiatan perjudian sabung ayam tersebut. Dalam kegiatan tersebut, Salsabila menyebutkan bahwa ayahnya menggunakan mobil pribadi bersama dengan anggota Polsek untuk menggerebek sabung ayam.

“Bapak saya memang paling depan Pak, pas bapak saya keluar (mobil), bapak saya langsung ditembak. Yang saya dengar seperti itu pak,” kata Salsabila.

Tentu saja, Salsabila ingin mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya atas peristiwa yang dialami ayahnya yang sudah meninggal, namun masih difitnah.

“Soal setoran apapun itu, saya enggak peduli apapun itu, saya hanya mau keadilan untuk ayah saya,” pungkasnya.

MEMBACA  Mahkamah Agung menguatkan kepemilikan negara atas pipa Samara-Barat

Dua Anggota TNI AL Divonis Seumur Hidup, Hakim: Prajurit Dilatih untuk Perang, Bukan Membunuh

Hakim menyebutkan, perbuatan tiga terdakwa ini telah merusak citra TNI dan satuannya di mata masyarakat.

VIVA.co.id

25 Maret 2025