Kilasan Luka Sejarah di Hari Jumat Kelam

Jumat, 28 November 2025 – 16:08 WIB

Jakarta, VIVA – Black Friday atau Jumat Hitam punya sejarah yang panjang. Asalnya dari istilah kelam tentang krisis ekonomi, tapi sekarang jadi tanda waktu buat belanja besar-besaran.

Baca Juga :


7 Manfaat VPN Kecepatan Tinggi, Nomor 6 dan 7 Benar Banget

Tapi, dibalik diskon yang menarik, apa ada dampak negatifnya? Menjelang tengah malam, puluhan orang udah ngantri di depan toko elektronik di cuaca yang dingin.

Mereka pegang gadget siap-siap buat hitung mundur. Di dalam toko, banyak barang elektronik kayak televisi, tablet, sampe konsol game nunggu diserbu pembeli.

Baca Juga :


Cuci Gudang yang Bikin Bumi Meriang

Waktu pintu dibuka, suasana jadi riuh, orang-orang berebut masuk toko, kereta belanja saling serobot, keadaan jadi kacau balau, lorong dan kasir penuh banget.

Black Friday udah datang, hari yang ditunggu-tunggu para pemburu diskon, walaupun barang yang dibeli seringkali nggak terlalu mereka perlukan.

Baca Juga :


Kaum Mendang-mending Minggir Dulu, Mobil Denza Bisa Dicicil Segini

Biar nggak ada yang ketinggalan hari dengan penawaran spesial ini, para penjual pun memperpanjangnya jadi seminggu penuh dan menyebutnya Black Week.

Meski gitu, hari spesial ini punya sejarah panjang yang kelam. Istilah Jumat Hitam awalnya berasal dari dunia keuangan, seperti dikutip dari DW, Jumat, 28 November 2025.

Sejarah bursa saham

Jumat Hitam pertama terjadi di Bursa Saham New York pada 24 September 1869. Dua spekulan, Jay Gould dan James Fisk, coba memanipulasi pasar emas biar harganya naik.

Waktu pemerintah AS ikut campur dan jual cadangan emas dalam jumlah besar, harganya tiba-tiba anjlok.

Ribuan investor kehilangan uangnya, pasar saham pun ‘jatuh’. Hari itu kemudian dikenal sebagai Black Friday dalam sejarah keuangan.

MEMBACA  Menunggu Hasil Demo Honorer Hari Ini di Istana Negara, Jangan PPPK Paruh Waktu

Black Friday di Eropa sebenernya terjadi pada hari Kamis, 24 Oktober 1929, waktu pasar saham New York, Wallstreet, kolaps. Peristiwa ini yang memicu Great Depression.

Penjualan saham secara panik dalam jumlah besar terjadi – bikin harga saham jatuh. Di Eropa, saat itu udah masuk hari Jumat, makanya hari itu disebut “Jumat Hitam”.

Pada Senin berikutnya, harga saham sempet naik sedikit, tapi akhirnya jatuh lagi pada hari Selasa, yang dikenal sebagai Black Tuesday.

Hari itu terjadi kehancuran total, dalam kepanikan lebih dari 16 juta saham berpindah tangan, ncatat rekor sejarah. Bursa AS akhirnya benar-benar runtuh, jutaan orang kehilangan tabungan mereka.

Halaman Selanjutnya

Makna baru Black Friday