Kiai Imaduddin Banten Serukan Poros Baru untuk Menyelamatkan NU

loading…

Pengasuh Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani mendorong adanya poros penyelamat NU. FOTO/IST

JAKARTA – Konflik di antara elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dinilai sulit untuk bisa pulih seperti sedia kala. Pasalnya, masing-masing kubu yang bertikai sudah membuka aib dan rahasia internal mereka ke publik.

Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, KH Imaduddin Utsman al-Bantani, berpendapat satu-satunya cara menyelamatkan organisasi PBNU adalah dengan meminta seluruh pengurus intinya mengundurkan diri. Setelah itu, perlu segera diadakan Muktamar untuk memilih kepengurusan baru yang diisi oleh tokoh-tokoh muda NU.

“Nanti biarkan orang-orang muda di Nahdlatul Ulama yang ada di kampung-kampung yang jadi pengurus PBNU, biar ada darah segar yang akan mengembalikan dan menyegarkan Nahdlatul Ulama, serta membawa NU menjadi lebih baik dari sekarang,” ujar Kiai Imaduddin, Sabtu (6/12/2025).

Kiai Imaduddin, yang dikenal luas karena penelitian kontroversialnya tentang keabsahan nasab Ba’alawi, menilai PBNU lebih baik diserahkan kepada sosok-sosok baru yang tidak terlibat konflik.

Menurut Kiai Imad, NU adalah organisasinya para kiai, organisasi santri, organisasi orang-orang yang setiap hari mengaji dan mendalami agama. “Hargai para kiai di tingkat bawah. Hargai para santri yang menisbatkan dirinya pada Nahdlatul Ulama. Hargai ibu-ibu Muslimat yang luar biasa kecintaannya kepada Nahdlatul Ulama,” katanya.

(abd)

MEMBACA  PVMBG mendorong warga untuk waspada terhadap awan panas Gunung Karangetang