Keutamaan dan Manfaat Istighfar dalam Kehidupan

loading…

Saat seseorang beristighfar, dia meminta kepada Allah supaya dosanya **ditutupin** sehingga tidak ada yang tahu, dan juga dimaafkan supaya bebas dari hukuman.

Amalan istighfar sering diartikan sama dengan tobat. Keduanya berarti kembali kepada Allah dan berharap Allah menghilangkan hal-hal yang tidak baik. Bedanya, istighfar itu permohonan lewat lisan seorang hamba, sementara tobat lebih kepada usahanya, dan selalu meminta ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Istilah istighfar artinya meminta maghfirah dari Allah. Maghfirah berasal dari kata *ghafara* yang artinya menutupi dan memaafkan. Maksudnya, saat seseorang beristighfar, dia minta pada Allah agar dosanya ditutupi sehingga tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sekaligus dimaafkan sehingga terbebas dari sanksi.

Banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa muslim harus beristighfar dan bertobat, terutama jika telah meninggalkan kewajiban. Allah Ta’ala berfirman:

فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ

“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS Ghafir: 55)

Kemudian firman Allah:

فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (QS Muhammad: 19)

Dan firman Allah Ta’ala:

لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًا

“Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Fath: 2)

MEMBACA  Indonesia memperkuat kemitraan kota cerdas

Jadi, istighfar dan tobat dilakukan bersamaan karena meninggalkan perintah dan melakukan larangan, sebab keduanya termasuk keburukan, kesalahan, dan dosa.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Hai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampun darinya, sesungguhnya saya bertaubat dalam sehari seratus kali.” (HR: Muslim)

Hakikat Istighfar dan Tobat

Banyak orang mengira bahwa istighfar dan tobat cukuplah dengan lisan saja. Ada yang mengucapkan, “Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya,” tapi kalimat itu tidak membekas di hati dan tidak **pengaruhi** perbuatannya. Sesungguhnya jenis istighfar dan tobat seperti ini adalah perbuatan orang-orang yang dusta.

Para ulama banyak yang menjelaskan hakikat istighfar dan tobat. Salah satunya Imam ar-Raghib al-Ashfahani. Beliau menerangkan, “Dalam istilah syara’, tobat adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya, dan berusaha melakukan apa yang bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah terpenuhi, berarti syarat tobatnya telah sempurna.”