Kesepakatan NTB-Bali: Perkuat Pembangunan di Indonesia Bagian Selatan

Senin, 3 November 2025 – 17:35 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) telah sepakat untuk memperkuat pembangunan di sektor pariwisata hingga industri dan perdagangan.

Kesepakatan ini diambil setelah Pemerintah Provinsi NTB, Bali, dan NTT mengadakan kick-off meeting Kerja Sama Regional.

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa kerjasama regional ini dilakukan untuk memperkuat potensi di tiap-tiap daerah.

“Kerjasama ini bertujuan memperkuat potensi masing-masing daerah dan saling berkolaborasi,” ujar Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangannya, Senin 3 November 2025.

Selanjutnya, Iqbal menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk menyusun kerjasama lintas provinsi guna memperkuat pembangunan dan integrasi kawasan selatan Indonesia.

“Potensi itu tidak saling melemahkan tapi justru saling menguatkan. Salah satu bagian penting dari kerjasama ini adalah sharing of best practices, karena masing-masing provinsi punya kebijakan-kebijakan baik yang bisa kita tiru bersama,” kata Iqbal.

Lebih lanjut, Iqbal mengatakan kerjasama ini akan diarahkan pada integrasi di beberapa sektor strategis, seperti pariwisata dan energi. Kemudian, sektor perhubungan, baik udara, darat, maupun laut, serta 10 aspek kerjasama lainnya.

“Ada aspek di mana kita sudah siap melakukan integrasi yaitu di pariwisata, kemudian energi, lalu di perhubungan,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster, menjelaskan bahwa hasil kick-off meeting ini akan menjadi dasar untuk menyusun dokumen Memorandum of Understanding (MoU) dari ketiga provinsi.

“Hasilnya akan dirumuskan menjadi MoU yang akan dilaksanakan di NTB pada 25 November nanti,” ujar I Wayan Koster.

Koster menyampaikan bahwa yang akan merumuskan hasil pertemuan menjadi MoU dan perjanjian kerjasama adalah Gubernur NTB, yang akan didampingi oleh para Kepala Bappeda dari Bali, NTB, dan NTT, serta kepala dinas terkait.

MEMBACA  Penegak Hukum yang Tidak Netral dalam Pilkada 2024 Dapat Dikenakan Hukuman

“Kemudian, tindak lanjut selanjutnya adalah penandatanganan kerjasama dalam PKS yang akan dilakukan di NTT pada tanggal 22 Desember nanti,” ujarnya.

Lebih lanjut, Koster menegaskan bahwa semangat kerjasama ini bukan hanya untuk mengingat hubungan historis antarprovinsi, tetapi untuk memperkuat kolaborasi strategis dalam menjawab tantangan pembangunan masa kini dan masa depan.

“Ikatan kami tadi spiritnya masih sangat kuat, bukan kita bernostalgia, tapi kita melihat sejarah, perkembangan saat ini, dan juga kebutuhan di masa depan perlu kita bersinergi, berkolaborasi, tiga provinsi, Bali, NTB, NTT,” ujarnya.