Kerusakan rumah di Sumatera Barat memerlukan penilaian cepat: BNPB

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia telah meminta kepada personelnya di Sumatera Barat untuk mempercepat penilaian kerusakan bangunan yang akurat untuk rumah warga di semua daerah yang terkena banjir dan longsor.

“Percepatan penilaian kerusakan bangunan yang akurat ini sangat penting,” kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, dalam pernyataan persnya yang dikutip ANTARA pada hari Minggu.

Ia mengatakan percepatan tersebut diperlukan karena akan membuat warga terdampak yang rumahnya rusak perlu direnovasi, dibangun kembali, atau direlokasi tidak menunggu terlalu lama.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, penilaian kerusakan cepat, banjir bandang dan longsor baru-baru ini telah merusak sekitar 3.437 rumah dengan tingkat kerusakan yang berbeda, katanya.

Sebanyak 1.051 dari 3.437 rumah terkena kerusakan parah sementara sisanya 725 dan 1.661 rumah mengalami kerusakan sedang dan ringan secara berturut-turut, tambahnya.

Rumah-rumah terdampak ditemukan di daerah bencana Kota Padang, dan kabupaten Pesisir Selatan dan Pasaman Barat, kata Jarwansyah.

Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa jumlah total rumah yang rusak telah dinilai secara tepat untuk memenuhi aturan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana BNPB.

Penilaian yang akurat akan membantu BNPB dan kementerian/lembaga pemerintah terkait melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memberikan rumah tahan bencana kepada warga terdampak, katanya.

Banjir dan longsor baru-baru ini di Sumatera Barat tidak hanya merusak rumah tetapi juga fasilitas infrastruktur publik, termasuk 41 jembatan, 13 unit irigasi, dan 64 ruas jalan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan sebelumnya bahwa warga yang tinggal di desa-desa yang terkena banjir dan longsor di Sumatera Barat akan direlokasi.

MEMBACA  Ikea's pusat rumah pintar kini mendukung Matter

“Sejumlah komunitas dan desa di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman mungkin memerlukan relokasi,” katanya setelah rapat menteri di Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024.

Kementeriannya telah mendorong pemerintah daerah di provinsi tersebut untuk mencari tempat bagi warga yang paling rentan terhadap banjir dan longsor, katanya.

Berita terkait: Banjir Sumatera Barat: Kementerian PUPR targetkan respons dua minggu

Berita terkait: Sumatera Barat: BNPB intensifkan pencarian korban banjir, longsor yang hilang

Penerjemah: M.Riezko BEP, Rahmad Nasution
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024