Indonesia dan Swiss telah bekerja sama untuk melaksanakan program pendidikan vokasional sistem ganda, yang menggabungkan pembelajaran di kelas dengan pengalaman industri di lapangan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kolaborasi ini dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Indonesia dan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Swiss.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pada Kamis bahwa pendidikan dan pelatihan vokasional telah dipersiapkan secara cermat untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan industri sejalan dengan perkembangan teknologi dan ekonomi.
“Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk memastikan keterkaitan dengan sektor bisnis dan industri, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk pengembangan industri di masa depan,” katanya.
Kerjasama ini terdiri dari dua fase. Fase pertama selesai pada 2022 tetapi diperpanjang hingga 2024 karena pandemi COVID-19. Fase kedua akan berlangsung dari 2024 hingga 2027.
Kepala BPSDMI Masrokhan mengatakan fase kedua kerjasama dapat diperluas ke unit-unit pendidikan lain di bawah Kementerian Perindustrian, memungkinkan adaptasi yang lebih luas dalam pengembangan pendidikan nasional.
Beliau menjelaskan bahwa Kementerian Perindustrian mengawasi 13 perguruan tinggi vokasi —11 politeknik dan dua akademi komunitas— bersama dengan sembilan sekolah menengah vokasi dan tujuh pusat pendidikan dan pelatihan industri.
Institusi-institusi ini memainkan peran aktif dalam pengembangan sumber daya manusia industri berkualitas tinggi, katanya.
“Unit-unit pendidikan vokasional Kementerian juga telah menerapkan model pendidikan vokasional sistem ganda, yang terbukti menjadi pilihan menarik bagi para siswa dan sangat efektif dalam menghasilkan profesional industri siap kerja,” ujar Masrokhan.
Berita terkait: RI, Swiss berupaya meningkatkan kerjasama di bidang ketenagakerjaan
Berita terkait: Indonesia, Swiss komitmen untuk memperkuat kerjasama ketenagakerjaan
Penerjemah: Ahmad, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025