Keragaman sebagai kekuatan untuk hidup harmonis, membangun bangsa: Prabowo

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya merayakan keragaman bangsa Indonesia sebagai kekuatan untuk hidup harmonis dan membangun cita-cita bersama. Pesan perdamaian dan persatuan disampaikan oleh presiden saat Perayaan Natal Nasional 2024 di Jakarta pada hari Sabtu. “Kita merayakan Natal sebagai bagian dari kehidupan kita, sebagai bagian dari identitas kita – bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragam, bangsa yang penuh perbedaan, bangsa yang beragam namun memiliki satu jiwa, satu keinginan, satu keinginan untuk hidup harmonis, hidup sebagai satu keluarga besar untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama,” katanya. Dia menyampaikan ucapan Natal kepada orang-orang yang bergabung dalam acara tersebut melalui konferensi video dari Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. “Selamat Natal dari saya dan saudara-saudara di Jakarta,” katanya. Dalam pidatonya, Prabowo juga membahas latar belakang keluarganya, yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila – lima prinsip yang memandu ideologi, politik, dan kehidupan sosial negara. Dia mengatakan bahwa ibunya yang beragama Kristen telah menguatkan semangat toleransi dan keragaman dalam hidupnya. “Banyak keluarga saya adalah orang Kristen. Saya juga lahir dari seorang ibu Kristen, jadi mungkin bisa dikatakan bahwa saya sendiri adalah bukti dari keluarga Pancasila,” tambah Prabowo, sementara penonton merespons dengan tepuk tangan meriah. Dia kemudian memuji harmoni bangsa yang tercermin dalam perayaan Natal. Prabowo menekankan bahwa perdamaian dan persatuan adalah nilai besar bangsa Indonesia, yang harus terus dipelihara dan dijaga. Dia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bekerja keras mencapai kehidupan yang lebih baik, sambil tetap menjunjung tinggi nilai keragaman dan persatuan. Terkait berita: Presiden Prabowo hadiri Perayaan Natal Nasional Terkait berita: Pesan Natal Prabowo: Berani melawan kezaliman.

MEMBACA  Israel bersumpah akan menyerang Hezbollah dengan 'kekuatan penuh' saat panggilan gencatan senjata diabaikan.

Tinggalkan komentar