Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono telah memeriksa pembangunan infrastruktur untuk mendukung perawatan pesawat tempur Rafale di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Kunjungan pada 22 September itu bertujuan memastikan bahwa semua fasilitas pendukung untuk pesawat tempur generasi 4,5 buatan Prancis tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memenuhi standar operasional, kata TNI AU dalam pernyataan yang diterima Rabu.
Juru Bicara TNI AU Marsekal Muda TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan KSAU pertama kali menerima pengarahan dari Komandan Pangkalan Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama TNI Abdul Haris tentang pembangunan fasilitas kunci, termasuk hanggar dan pusat pelatihan.
“Setelah presentasi, KSAU dan perwira tinggi meninjau berbagai lokasi, dari hanggar hingga area perawatan pesawat,” ujar Suadnyana.
Berdasarkan inspeksi tersebut, semua fasilitas dilaporkan sedang dibangun dengan baik. Suadnyana berharap infrastruktur baru ini akan mendukung penuh operasi Rafale dan meningkatkan kemampuan pertahanan udara nasional.
Pesawat Rafale, yang dibuat oleh Dassault Aviation Prancis, adalah bagian dari rencana modernisasi militer Indonesia.
KSAU sebelumnya menyatakan bahwa batch pertama yang terdiri dari tiga jet Rafale dijadwalkan tiba di Indonesia antara Februari dan Maret 2026.
“Ini diharapkan datang pada kuartal pertama 2026,” katanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 13 Agustus lalu.
Dia menambahkan, tiga jet lagi akan dikirim pada April 2026 sebagai bagian dari rencana pembelian bertahap. Pengiriman akan berlanjut sampai semua 42 pesawat yang dipesan Indonesia diterima.
Kedatangan Rafale buatan Prancis ini merupakan bagian dari upaya Indonesia memperkuat kemampuan pertahanan udaranya. Pesawat tempur baru ini akan bergabung dengan armada yang sudah ada, termasuk pesawat tempur T-50, Hawk 100/200, Sukhoi Su-30, dan F-16.
Tonny mengatakan batch kedua yang terdiri dari tiga Rafale dijadwalkan datang pada April 2026, dengan pengiriman selanjutnya berlanjut hingga semua pesanan terpenuhi.
Untuk mendukung operasi pesawat ini, TNI AU menyiapkan infrastruktur perawatan dan melatih personel teknis yang khusus.
Tonny berharap pesawat akan tiba sesuai jadwal dan dapat segera dioperasikan untuk membantu mengamankan wilayah udara Indonesia.
Indonesia menjadi pelanggan resmi Rafale setelah menyelesaikan perjanjian pembelian multi-tahap dengan Dassault Aviation Prancis.
Pesawat Rafale akan memperkuat kesiapan tempur dan postur pertahanan udara TNI AU dengan bergabung bersama armada yang sudah ada.
Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
*Penerjemah: Walda M, Rahmad Nasution
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025*