Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berangkat ke Provinsi Riau pada Kamis sore untuk melakukan patroli udara dan memeriksa wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan.
Menurut pernyataan yang diterima di Jakarta pada Kamis, Kapolri akan memulai pemeriksaan kebakaran hutan dan lahan dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau.
Dalam kunjungan ini, Prabowo akan didampingi oleh Kepala Baintelkam Komjen Syahardiantono, Kepala Baharkam Komjen M. Fadil Imran, Kepala Bareskrim Komjen Wahyu Widada, Komandan Korbrimob Komjen Imam Widodo, dan Astamaops Komjen Akhmad Wiyagus.
Lokasi pertama yang akan diperiksa adalah hotspot satu di Rokan Hulu, dilanjutkan hotspot dua dan tiga di area yang sama. Setelah selesai, rombongan akan kembali ke Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin.
Selain inspeksi lapangan, Kapolri juga akan mendengarkan presentasi tentang penanganan kebakaran di Riau dari Kepala BPBD Riau Edy Afrizal dan Direktur Reskrimum Polda Riau.
Kebakaran hutan dan lahan masih menjadi perhatian utama pemerintah.
Upaya pemadaman di Riau masih dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Riau, TNI, BPBD, Pemda, dan stakeholder lainnya.
Salah satu metode yang digunakan adalah operasi modifikasi cuaca (OMC), yang sudah berjalan beberapa hari.
"OMC sangat efektif memadamkan api karena bisa membuat hujan cepat di area luas. Apalagi, lahan gambut harus terus lembab," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
Selain itu, personel tambahan telah dikerahkan di empat wilayah prioritas.
"Kami menambah 100 personel di satgas darat, dibantu polisi dan Kodim, di Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Kota Dumai," ujarnya.
Sementara itu, Polda Riau terus menindak pelaku kebakaran hutan dan lahan untuk melindungi ekosistem.
Pada Juli 2025, Polda Riau menangkap 29 tersangka kasus kebakaran dengan total area terbakar 213 hektar. Sedangkan dari Januari-Juli 2025, ada 44 tersangka yang ditangkap.
Berita terkait: BMKG catat 294 hotspot di Riau; terbanyak di Rokan Hilir
Berita terkait: 1.060 perusahaan siap cegah kebakaran lahan: Menteri
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025