Jakarta (ANTARA) – Arif Satria, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang baru, mengumumkan bahwa dia akan memfokuskan agensi ini pada penelitian dan pengembangan di tiga bidang kritis: pangan, energi, dan air.
Arah strategis ini dimaksudkan untuk mendukung program prioritas pemerintah.
Setelah pelantikannya pada hari Senin, Satria menekankan pentingnya koordinasi segera dengan berbagai stakeholder—termasuk kementerian, lembaga pemerintah, universitas, pelaku industri, dan pemerintahan daerah—untuk melaksanakan inisiatif riset di sektor-sektor ini.
“BRIN akan mendukung program prioritas Presiden terkait pangan, energi, dan air. Saya percaya ketiga bidang ini harus didukung oleh riset dan inovasi yang kuat,” katanya kepada wartawan di Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa target riset BRIN di sektor pangan akan mencakup domain pertanian dan non-pertanian, termasuk pengembangan benih, pupuk, teknik budidaya, dan pengolahan pasca panen.
Ke depannya, Satria menegaskan bahwa BRIN akan memperbanyak jumlah peneliti di bidang-bidang ini, meningkatkan kualitas mereka, menambah pendanaan riset, mengembangkan infrastruktur, dan memperkuat ekosistem riset secara keseluruhan.
“Kita perlu meningkatkan jumlah peneliti, karena rasio peneliti per juta penduduk kita masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti Thailand dan Korea Selatan,” ujarnya.
Untuk mengatasi ini, dia menekankan perlunya sistem rekrutmen yang kuat. “Kami akan meningkatkan talent management dalam riset. Individu dengan hasrat untuk meneliti adalah aset berharga bagi BRIN dan bagi kementerian-kementerian yang bertujuan untuk mencapai kemajuan signifikan,” tambahnya.
Satria, yang juga menjabat sebagai rektor Universitas IPB, secara resmi dilantik sebagai Kepala BRIN oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, menggantikan Laksana Tri Handoko.
Berita terkait: Prabowo appoints IPB Rector Satria to lead national research body
Berita terkait: Ministry, BRIN builds materials ecosystem through ISMM 2025
Translator: Genta T, Andi F, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025