Kepala BP2MI Berharap Biaya Penempatan Pekerja Migran Indonesia Tidak Dibebankan

Translation: Head of BP2MI Hopes Indonesian Migrant Workers Are Not Burdened with Placement Fees

Loading…

Kepala BP2MI Benny Rhamdani berharap Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak dibebani biaya penempatan. Foto/istimewa

JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas sekaligus memberi pembekalan kepada 390 Pekerja Migran Indonesia (PMI). Para pahlawan devisa ini akan diberangkatkan ke Korea Selatan.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani memaparkan data terkait kerja BP2MI dan anggaran yang dialokasikan untuk Pekerja Migran Indonesia. Menurut Benny, lebih penting dan utama negara memperhatikan nasib Pekerja Migran Indonesia, daripada mengucurkan anggaran ke Kementerian Lembaga dan politisi yang dikorupsi nantinya.

Dikatakannya sudah banyak perubahan dan perbaikan yang dilakukan sepanjang kurang lebih empat tahun terakhir.

“Saya juga bermimpi agar Pekerja Migran Indonesia tidak dibebani biaya penempatan. Hingga saat ini negara tidak konsisten menjalankan amanah Undang-undang. Itu pekerja rumah bagi pemerintah karena hingga hari ini asuransi kesehatan, biaya visa, tes kesehatan, tiket pesawat, dan urusan lainnya untuk penempatan masih dibayar Pekerja Migran Indonesia. Saya bermimpi kedepan semua itu digratiskan,’’ ungkapnya, Senin (19/2/2024).

Benny mengingatkan agar Pekerja Migran Indonesia sebagai warga VVIP dapat bekerja secara profesional dan tidak menjadi kaburan. ‘’Tidak semua orang beruntung dan terseleksi bekerja ke Korea Selatan. Karena kami tahu sangat banyak yang mendaftar, mereka yang mengikuti tes serta berharap mendapat kesempatan bekerja seperti kalian. Tapi, alhamdulillah hanya kalian yang dinyatakan lolos. Kalian orang-orang berkompeten di bidangnya. Jangan mau menjadi kaburan saat berada di Korea Selatan,’’ ungkapnya..

Di hadapan 270 pekerja di sektor manufaktur, dan 120 di sektor pekerja perikanan, Benny mengajak agar para pekerja migran tetap menjadi kebersamaan. Tidak terpengaruh dengan suasana di negara penempatan yang membuat kesadaran dan kecintaan terhadap negara Indonesia menjadi terkikis.

MEMBACA  Ruang digital Indonesia aman selama Idul Fitri: Kementerian

Dia juga menyentil agar pekerja migran tidak dicurigai negara. Termasuk mengingatkan agar pekerja migran ingat terhadap keluarga yang ditinggalkan.

”Jangan curigai Pekerja Migran Indonesia, mereka orang-orang baik. Ingat orang-orang tercinta yang kalian tinggalkan. Bekerja dengan penuh kecintaan pada pekerjaan, rajin menabung. Yang paling penting juga tetaplah menjadi Indonesia. Jangan karena pengaruh pergaulan di Korea Selatan membuat solidaritas kalian sebagai sesama anak Indonesia keropos. Terus menjadi merah putih,’’ tutup Benny.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas Malik mengungkapkan ratusan pekerja yang diberangkat ke Korea ini adalah yang berkompeten di bidangnya.

\”Kami berharap rekan-rekan belajar di Korea dan bisa menerapkan di Indonesia. Sehingga kita bisa keluar dari middle income. Korea Selatan menjadi salah satu benchmark,’’ ujar Malik saat memberikan sambutan motivasi di acara Pelepasan BP2MI.

Caption
Kepala BP2MI Benny Rhamdani memberi sambutan motivasi kepada 390 Pekerja Migran Indonesia program G to G ke Korea Selatan, di Hotel El Royale, Jakarta Utara. Senin (19/2/24)

(cip)