Kenaikan Harga Minyak di Asia Akibat Meninggalnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Rabu, 31 Juli 2024 – 12:53 WIB

Gaza, VIVA – Harga minyak melonjak dalam perdagangan Asia, pada Rabu, 31 Juli 2024, setelah Pemimpin Senior Hamas, Ismail Haniyeh dinyatakan tewas di Iran.

Baca Juga :

Anggota Kongres AS soal Kematian Haniyeh: Bahkan IRGC Tidak Bisa Melindunginya

Serangan itu diduga dilakukan oleh Israel di ibu kota Teheran, yang berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Lonjakan harga minyak tersebut dilaporkan oleh investing.com, pada hari Rabu.

Baca Juga :

Tak Terima Pemimpinnya Tewas, Pejabat Hamas Deklarasikan Perang Terbuka

“Pada pukul 03:05 GMT, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September naik 1 persen menjadi US$ 79,45 (Rp 1,294 juta) per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 1,2 persen menjadi US$ 75,64 (Rp 1,232 juta) per barel,” menurut laporan itu.

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh

Baca Juga :

Menteri Israel: Kematian Haniyeh Membuat Dunia Sedikit Lebih Baik

Diketahui, Haniyeh tewas setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran dan setelah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

“Sebelumnya pada hari Selasa, Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran,” kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam pernyataan.

Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan menjadi perang regional yang besar.

Kematian Haniyeh juga telah dikonfirmasi oleh kelompok Palestina, Hamas. Dalam pernyataannya, Hamas mengungkap dalang dibalik kematian Haniyeh.

“Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Serangan berbahaya Israel menewaskan kepala politbiro kelompok Palestina di Teheran,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Halaman Selanjutnya

Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan menjadi perang regional yang besar.

MEMBACA  Hamas marah atas penunjukan PM baru yang 'unilateral' oleh Abbas