Kemlu Menegaskan Kunjungan 5 Tokoh Muda NU ke Israel Tidak Mewakili Posisi Indonesia

Senin, 15 Juli 2024 – 22:31 WIB

Jakarta – Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan 5 tokoh muda NU, yang berkunjung ke Israel dan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Baca Juga :

PBNU Bakal Usut Pihak yang Mensponsori 5 Tokoh Muda NU ke Israel

Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa kunjungan 5 Nahdliyin itu tidak terkait dengan posisi Pemerintah Indonesia.

“Terkait adanya kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel, sebaiknya teman-teman media kontak PBNU untuk berbagai informasi lebih lanjut. Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apa pun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” ujar Jubir Kemlu, Roy Soemirat, kepada wartawan, pada Senin, 15 Juli 2024.

Baca Juga :

Terlibat dalam Kunjungan Presiden Israel, Zainul Maarif Akan Jalani Sidang Etik

Zainul Maarif Akan Jalani Sidang Etik buntut kunjungan ke Israel

Selain itu, PBNU juga sempat buka suara terkait lima Nahdliyin yang terbang ke Tel Aviv itu. PBNU mengaku akan melakukan klarifikasi terlebih dulu kepada lima orang yang bertemu Presiden Israel tersebut.

Baca Juga :

PBNU Bakal Panggil 5 Tokoh Muda NU yang Temui Presiden Israel

“Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” ujar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali.

Savic juga menyebut kunjungan lima tokoh NU itu bukan atas nama organisasi, dan PBNU tetap dalam posisi mengecam agresi militer Israel.

Savic juga menerangkan PBNU sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

MEMBACA  Sebelum Menghilang Secara Misterius, Dosen Universitas Brawijaya Habibi Subandi Terlihat di Acara Aqiqah

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, lanjut Savis, sudah bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun di kantor PBNU pada 11 Juli lalu.

Halaman Selanjutnya

Savic juga menerangkan PBNU sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.