Rabu, 12 November 2025 – 16:42 WIB
Jakarta, VIVA – Situasi di wilayah timur Ukraina semakin memanas. Pertempuran sengit terjadi di sekitar Pokrovsk, sebuah kota strategis yang dijuluki ‘gerbang menuju Donetsk’. Pasukan Rusia dilaporkan semakin mendekat dan melakukan manuver cepat untuk mengepung kota itu.
Baca Juga:
China dan Rusia Makin Mesra, Usaha AS dan Barat Sia-sia
Hal ini dikatakan oleh Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi. Namun, dia membantah klaim bahwa Rusia sudah berhasil mengepung Pokrovsk.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyatakan pasukan mereka sudah mengepung Pokrovsk, yang terletak di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Baca Juga:
Negara-negara Ini Dituding Jadi Penyebab Harga Emas Global Meroket, Picu Kenaikan Inflasi RI
"Pandangan bahwa musuh sudah menguasai hampir segalanya dan mereka akan segera menyelesaikan ini adalah tidak benar," ujar Pangab, seperti dikutip dari situs NHK, Rabu, 12 November 2025.
Syrskyi juga menyatakan bahwa target Rusia adalah merebut seluruh Donetsk dengan mengepung Pokrovsk dan memutus jalur pasokan.
Baca Juga:
Trump Sebut Rusia-China Diam-diam Uji Senjata Nuklir: AS Juga Akan Mengujinya
Dia juga mengisyaratkan bahwa Rusia akan berusaha mengusir warga sipil yang masih tinggal. "Rusia telah mengerahkan sekitar 150.000 dari total 700.000 tentaranya yang ada di wilayah Ukraina ke arah Pokrovsk," jelasnya.
Pangab Syrskyi menggambarkan situasi ini sebagai keadaan yang sangat menegangkan. Dia menyebut Rusia mengumpulkan sebagian besar pasukannya untuk menciptakan dominasi dalam upaya menerobos garis pertahanan dan merebut wilayah.
Pertempuran di Pokrovsk mencerminkan intensitas baru di front timur, yang sudah berbulan-bulan menjadi fokus serangan Rusia. Upaya Moskow untuk merebut kota ini dinilai sangat penting untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk.
Sementara itu, pertempuran juga meluas ke wilayah selatan. Rusia mengklaim telah merebut tiga desa di Zaporizhzhia dalam 24 jam terakhir.
Di sisi lain, Ukraina menghadapi tekanan domestik dengan penyelidikan korupsi besar di sektor energi. Badan Antikorupsi Nasional Ukraina sedang menyelidiki dugaan kasus suap di perusahaan nuklir negara, Energoatom.
Media lokal melaporkan bahwa pengusaha Timur Mindich, yang merupakan rekan dekat Presiden Volodymyr Zelenskyy, telah melarikan diri ke luar negeri sebelum penggeledahan dilakukan.
Dukungan Barat terhadap Kyiv terus berlanjut. Jerman meningkatkan bantuan untuk Ukraina menjadi 11,5 miliar Euro pada anggaran tahun 2026, naik dari rencana sebelumnya sebesar 8,5 miliar Euro. Sejak invasi pada Februari 2022, Berlin telah memberikan bantuan militer sekitar 40 miliar Euro.
Rusia Bongkar Rencana Licik Ukraina dan Inggris Curi Jet Tempur MiG-31
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Ukraina dan Inggris berupaya mencuri jet tempur MiG-31 Rusia yang dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik Kinzhal, tetapi gagal.
VIVA.co.id
12 November 2025