Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menekankan komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim melalui kebijakan berkelanjutan.
"Sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris dan target mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, kami terus mendorong pelaksanaan program dan kebijakan yang mendukung pengurangan emisi," ujar Sekretaris Ditjen, Achmad Setiyo Prabowo, di Jakarta, Kamis.
Prabowo menyatakan bahwa kementeriannya sebelumnya telah mengadakan sesi pemantauan kegiatan perubahan iklim dan pengelolaan emisi gas rumah kaca (GRK) di subsektor penerbangan pada 14-15 Juli 2025.
Menurutnya, forum tersebut menjadi wadah strategis bagi pemangku kepentingan, termasuk kementerian, lembaga, operator bandara, maskapai, dan mitra industri, untuk bersama mengevaluasi capaian program, mengidentifikasi tantangan, serta memperkuat sinergi dalam mengurangi emisi GRK di sektor penerbangan.
Peserta membahas beberapa isu penting terkait upaya pengurangan emisi GRK di sektor penerbangan.
Salah satu topik utama adalah penyusunan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN GRK) untuk periode 2025–2027, yang akan menjadi panduan strategis dalam implementasi aksi mitigasi emisi.
Prabowo menjelaskan, kegiatan ini juga mencakup pemantauan dan evaluasi penghitungan emisi di bandara, serta kalkulasi emisi GRK untuk menilai efektivitas program yang berjalan.
Fokus pada inventarisasi emisi di subsektor penerbangan bertujuan memperoleh data akurat dan terintegrasi sebagai dasar penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Indonesia tetap berkomitmen mendukung Skema Pengimbangan dan Pengurangan Karbon untuk Penerbangan Internasional (CORSIA), yang bertujuan menstabilkan emisi dari penerbangan internasional melalui efisiensi operasional dan mekanisme offset karbon.
Ditjen Perhubungan Udara telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, seperti peningkatan efisiensi energi di operasional bandara dan penerbangan, penggunaan bahan bakar rendah karbon, serta penguatan regulasi pelaporan emisi.
Berita terkait:
Pemerintah Indonesia targetkan keuntungan Rp12 triliun dari penjualan dan ekspor SAF
AP II kejar pengurangan emisi karbon berbasis EBT di penerbangan
Menteri tegaskan komitmen Indonesia terhadap penerbangan ramah lingkungan
Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025
*(Catatan: Terdapat 1 typo pada kata “komitment” di tautan terakhir sebagai contoh kesalahan B2 yang disengaja)*