Jakarta (ANTARA) – Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, Nusron Wahid, menyatakan pada Senin bahwa kementeriannya siap berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyediakan lahan bagi penyintas bencana di Sumatra.
“Jika korban membutuhkan hunian tetap atau sementara dan lahannya tidak tersedia, kami akan mengajukan lahan negara yang saat ini berada di bawah Hak Guna Usaha (HGU) di daerah terdampak,” ujar Nusron usai membuka Rapat Kerja Nasional kementerian di Jakarta.
Dia menambahkan bahwa penyediaan lahan untuk perumahan tidak akan menjadi masalah, meskipun belum ada survei lokasi yang dilakukan untuk rencana hunian sementara maupun permanen tersebut.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memerintahkan pencabutan sementara izin HGU di dekat area relokasi untuk memfasilitasi pembangunan hunian darurat bagi korban banjir.
Berita terkait: Prabowo janjikan dukungan penuh negara untuk penyintas bencana di Sumatra
Prabowo menekankan bahwa pemerintah harus cepat mengamankan lahan untuk membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kepala BNPB Suharyanto melaporkan kepada presiden bahwa salah satu kendala mendesak untuk mempercepat pembangunan huntara adalah terbatasnya ketersedian lahan dari pemerintah daerah.
Unit huntara dirancang sebagai peningkatan signifikan dari tenda darurat, menyediakan ruang hidup privat untuk setiap keluarga, termasuk toilet dan kamar mandi di dalam unitnya.
Nusron mengatakan kementeriannya akan bekerjasama sepenuhnya dengan BNPB untuk memastikan lahan yang cukup tersedia untuk shelter sambil menghormati peraturan yang berlaku.
Pemerintah berupaya mempercepat pembangunan perumahan ini untuk mencegah pengungsian yang berkepanjangan, khususnya di daerah di mana pemulihan pascabanjir sudah dimulai.
Para pejabat menyatakan hunian sementara akan menyediakan lingkungan hidup yang lebih aman dan stabil bagi keluarga sementara solusi jangka panjang direncanakan dan dilaksanakan.
Berita terkait: Prabowo setujui bantuan Rp60 juta untuk rumah rusak akibat banjir di Sumatra
Penerjemah: Aji Cakti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025